suasana pasar pondok mangga, Banjarbaru (dok. mediacenterbanjarbaru) |
“Ical, pian lihat Bu Tari? Motor sidin kada kelihatan
pang!” teriak Bu sarkiah pada penjaga parkir motor.
Ical melambaikan tangan dari ujung deretan motor. Melihat
kode dari Ical, Bu Sarkiah kembali duduk di lapaknya, namun matanya tetap
mengawasi area parkir, seakan takut jika berkedip parkiran motor langsung penuh.
Tidak lama berselang, saya memasuki halaman parkir. Ical langsung berteriak
memberitahu Bu Sarkiah.
Beberapa pedagang ikan dan sayuran juga menyambut
kedatangan saya dengan riuh. Ada yang memanggil, ada yang berseru riang. Saya merasa
seperti selebriti yang ditunggu para penggemar setianya.
Segera saya membuka lapak, merapikan telur, terigu,
gula pasir, dan minyak goreng. Selama bekerja, saya merasa ada yang mengawasi. Tanpa
saya sadari, dari balik gantungan bumbu masak kering, Sepasang mata memandangi
saya lekat-lekat. Seakan tidak mau ada detail yang terlewat.
“Beres” desah saya pelan.
Ketika saya menggangkat kepala, ya ampun, saya sampai
kaget. Rupanya Bu Sarkiah sudah berdiri di ujung lapak. Sosoknya nyaris tidak
terlihat karena tertutup bumbu-bumbu siap pakai. Tanggannya mengengam beberapa
lembar uang dan selembar kertas bertulisan deretan angka. Sepertinya perempuan
bercucu dua itu ingin saya segera membantunya melakukan transaksi keuangan. Cepat-cepat
saya melayani Bu Sarkiah.
Uang dan nomor rekening berpindah tangan. Dalam
sekejap uang sudah berhasil ditransfer ke rekening anaknya. Tak lama kemudian
datang pedagang ikan yang ingin membeli kuota telepon. Disusul pedagang tahu
dan pedagang sayur yang ingin membeli token listrik. Pagi itu saya sudah sibuk
melayani beragam transaksi keuangan, bukan sembako seperti yang terpajang di
lapak. Meski demikian senyum menghiasi wajah kurus saya karena senang bisa
membantu sesama.
Sebenarnya tidak pernah terlintas dipikiran untuk
terjun dibidang keuangan, maksudnya menjadi penjual jasa digital. Ya berjualan
pulsa, tranfer, melayani pembayaran menurut saya lebih pantas disebut penjual
jasa digital karena barangnya tidak nyata.
Tetapi bukankah setiap peluang harus ditangkap dan
dijalani. Itulah yang saya lakukan ketika melihat Bu Sarkiah kebingungan saat harus
mengirim uang untuk anaknya. Letak mesin ATM yang jauh dan takut salah saat
memasukkan nomor rekening, membuatnya kesulitan melakukan transaksi.
Mengetahui hal itu saya membantu mengirimkan uang.
Toh, saya tidak perlu pergi jauh. Cukup menggunakan BRImo maka dalam hitungan
detik transaksi sudah selesai dilakukan. Sejak itu, Bu Sarkiah kerap mengirim
uang. Beliau yang meminta saya menetapkan uang jasa sebesar Rp5.000,00 untuk
setiap transaksi.
Rupanya aktivitas diam-diam itu diketahui para
pedagang. Mulailah mereka membeli pulsa atau paket data. Jenis transaksi
bertambah menjadi pembelian token listrik, pembayaran belanja online, bahkan
pembayaran cicilan kendaraan. Tentu saja saya melayani dengan senang hati.
Untuk setiap transaksi pembelian pulsa, paket data,
pembayaran belanja online dan token listrik saya terapkan tarif Rp2.000,00 per
transaksi. Kalau transfer, pengambilan tunai, dan pembayaran cicilan tarifnya
Rp5.000,00.
Tanpa terasa kegiatan transaksi keuangan ini nilainya
semakin bertambah, terutama setelah layanan tersebut berkembang hingga di
komplek tempat saya tinggal. Dahulu saya menyiapkan dana Rp400.000,00 per hari.
Ternyata kerap kali saldo saya habis. Ketika hal itu terjadi, saya akan pergi
ke atm untuk menambah saldo. Saat saya pergi, teman-teman pedagang akan
membantu menjaga dan menjualkan barang-barang di lapak.
Tidak ada yang menyangka jika transaksi keuangan yang
berlangsung di Pasar Pondok Mangga telah membuat para pedagang saling bantu.
Saya tidak merasa khawatir barang-barang di lapak hilang saat ditinggal ke atm.
Saya pun senang karena bisa membantu kesulitan para pedagang.
BRImo Membantu Pedagang
Jika melihat ke belakang, saya menjadi nasabah Bank
BRI sejak masih remaja. Bertahun-tahun kegiatan perbankan yang dilakukan
hanyalah menabung dan mengambil uang tabungan. Rutinitas itu berubah saat saya
berjualan di Pasar Pondok Mangga, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Waktu
itu saya berpikir, memakai BRImo akan memudahkan saya untuk mengetahui
transaksi dan digitalisasi BRI.
Tanpa mencetak rekening koran, saya bisa langsung
mengetahui uang pembayaran dari pelanggan. Pokoknya memudahkan dalam berjualan.
Namun yang saya dapat dari BRImo lebih dari itu semua.
Dengan BRImo justru saya bisa membantu kesulitan para
pedagang. Rasanya tentu sangat menyenangkan. Nilainya itu benar-benar tidak
terhingga. Rasa senang ini semakin membuncah karena mendapat cuan juga.
Cara Melayani Pelanggan Menggunakan Aplikasi BRImo
Apakah saya mengalami kesulitan saat melayani
pelanggan yang ingin melakukan transaksi digital?
Tentu saja tidak. Proses transaksi menggunakan BRImo
sangat mudah. Saya akan memberitahu caranya.
1. Unduh
aplikasi BRImo melalui Google Play Store atau App Store.
2. Buka
aplikasi BRImo
3. Login
dengan username dan password
4. Pilih
menu “transfer”
5. Jika
transfer ke sesame rekening BRI, pilih “Tambah Penerima”
6. Pilih
“Bank BRI”
7. Masukkan
nomor rekening BRI
8. Pilih
“Lanjutkan”
9. Masukkan
nominal transfer
10. Cek
nominal saldo dan rekening penerima
11. Klik
“Transfer” jika sudah benar
12. Masukkan
PIN BRImo
Untuk pembelian pulsa atau paket data, saya tinggal
memilih menu “Pulsa/data” dan memasukkan nomor telepon serta nominal pulsanya. Kemudian
klik “Beli” dan konfirmasi PIN BRImo. Selanjutnya tinggal menunggu proses
pembelian pulsa/data berhasil.
Layanan Brimo
Berkah yang saya dapat sangat mungkin terjadi karena aplikasi Brimo merupakan financial super app untuk beragam transaksi nasabah, kapan pun dan di mana pun. Dengan Brimo saya dapat mengecek saldo rekening, mentransfer dana, top up dompet digital, membeli pulsa dan paket data, token listrik, membayar tagihan listrik, melakukan tarik tunai tanpa kartu sampai buka rekening baru pun bisa dilakukan tanpa keluar rumah. Mudah dan anti ribet.
Selain fitur transfer dan pembayaran, BRImo mempunyai sejumlah fitur unggulan, seperti:
1. Buka rekening online
2. Manajemen keuangan pribadi (PFM), fitur ini memungkinkan saya mengelola keuangan dengan lebih efektif. Saya bisa mengetahui pengeluaran dan menetapkan batas pengeluaran supaya tidak bablas dan berakhir pada rasa memelas melihat neraca keuangan.
3. Registrasi internet banking untuk nasabah baru maupun nasabah lama (seperti saya) yang belum terdaftar pada layanan internet bangking BRI, tanpa perlu pergi ke unit atau kantor BRI.
4. Fast menu, fitur ini sangat membantu bagi para pengguna yang terbiasa menggunakan layanan perbankan berbasis SMS. Fitur ini membuat pengguna tidak perlu menelusuri aplikasi BRImo, jadi lebih praktis dan mudah.
Kewaspadaan Tetap Menjadi Kunci
Penggunaan layanan BRImo yang mudah, tetap membuat
saya tidak sembarangan melakukan transaksi. Sebelum mentransfer uang atau transaksi
lainnya, saya selalu mengecek nomor rekening dan nominal uang yang akan
dikirim. Saya berusaha hati-hati untuk meminimalkan kerugian. Apalagi saat ini
semakin marak kabar tak enak seputar penggunaan mobile banking.
Oleh sebab itu lebih baik mencegah dengan melakukan
langkah berikut:
1. Gunakan
jaringan internet yang aman,
2. Jangan
memakai wifi gratis/publik karena rentan diserang siber,
3. Buat
user ID dan kata kunci yang kuat dan sulit ditebak,
4. Tidak
menggunakan tangal lahir sebagai PIN BRImo,
5. Pilih
kombinasi angka yang unik dan mudah diingat,
6. Jaga
kerahasiaan User ID, kata kunci, dan PIN,
7. Rutin
mengubah kata kunci dan PIN,
8. Cek
mutase rekening secara berkala,
9. Aktifkan
layanan SMS melakui kantor BRI terdekat, dan
10. Pastikan
telah melakukan log out sepenuhnya setelah selesai menggunakan BRImo.
https://money.kompas.com/read/2024/01/07/232349826/cara-daftar-brimo-lewat-hp-dengan-mudah.
https://satu.tempo.co/digital/fitur-brimo-apa-saja-ini-informasi-dan-cara-menggunakannya-56855
https://bri.co.id/brimo
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.