- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Makanan untuk penumpang Pelita Air Service (foto: pribadi) |
Bukan rahasia umum kalau mencari tiket perjalanan,
baik darat, laut, maupun udara di musim lebaran cukup sulit. Di saat itu harga
tiketnya berbeda dengan hari biasa. Masih ditambah oleh banyak orang yang akan
memesan. Ramainya seperti sedang war untuk takjil saat Ramadan.
Bukan karena tren, waktu saya ikut memerhatikan
pergerakan harga tiket pesawat. Perburuan lebih disebabkan oleh perpindahan
tempat kerja. Mau tidak mau, suka tidak suka harus ikutan mencari harga tiket
yang sesuai kemampuan.
Tiada hari tanpa cek tiket pesawat
Dalam agenda, saya berencana pergi setelah hari raya.
Meski begitu, setiap hari saya menyempatkan diri untuk mengecek harga tiket
pesawat. Aih, harganya selalu berubah. Tidak menurun, tapi naik-naik ke puncak
gunung.
Tiket Pelita Air Service |
Namanya berburu, tentu tidak boleh mundur dan pasrah.
Pasti ada saatnya, harga tiket pesawat ke Jakarta berubah. Kuncinya tetap sabar
dan jangan mudah menyerah. Tetaplah buka dan tengok aplikasi penjualan tiket
pesawat yang ada.
Tiba-tiba, harga tiket pesawat untuk penerbangan di
hari raya berubah. Hanya dua hari saja. Harganya sesuai dengan rencana saya.
Jadi langsung saja membeli tiket agar tidak resah.
Pelita Air Service
Tanggal 11 April menjadi sejarah karena inilah pertama
kali saya menggunakan maskapai Pelita Air Service. Sebenarnya maskapai ini
sudah pernah ada. Namun, entah kenapa seperti tertidur lelap. Sampai akhirnya
mulai menggeliat.
Interior Pelita air service |
Maskapai Pelita Air Service memang belum setiap hari
melayani penerbangan Banjarmasin-Jakarta. Waktu penerbangannya pun sore hari.
Oh ya, Pelita Air Service berada di bawah Pertamina.
Pesan Melalui Aplikasi
Seperrti maskapai penerbangan lain, proses pemesanan
dan pembelian tiket Pelita Air Service bisa dilakukan melalui aplikasi
perjalanan yang sudah ada, seperti Traveloka, tiket.com, dan lainnya. Pemesanan
juga bisa melalui website milik Pelita Air Service.
Prosedurnya sama dengan pembelian tiket pesawat dari
maskapai lainnya. Pilih dulu bandara asal dan tujuan. Jangan lupa tentukan
tanggal keberangkatan. Jika ingin membeli untuk pulang pergi, tinggal
menambahkan tanggal kepulangan. Kemudian cari.
Cek maskapai dan jam keberangkatan. Lihat juga harga
tiket yang tertera. Sesuaikan dengan anggaran. Kalau sudah beres langsung saja
melakukan pemesanan dan pembayaran. Selanjutnya menunggu tiket elektronik
dikirim melalui surat elektronik.
Cek in Mandiri
Dua jam sebelum penerbangan, saya sudah sampai di
Bandara Syamsudin Noor. Sambil membawa bagasi, langsung menuju mesin cek in
mandiri. Tidak sulit melakukan cek in mandiri.
Pertama siapkan dulu kode booking saat melakukan
pembelian tiket pesawat. Di anjungan mesin cek in, pilih maskapai yang dituju,
saya memilih Pelita Air Service. Masukan kode booking. Pastikan kodenya benar
ya.
Setelah itu cek apakah data penumpang benar. Kalau
sudah oke, segera cetak tiketnya. Berbekal tiket ini, saya menuju meja konter
untuk menyerahkan bagasi. Setelah beres semua, langsung menuju area tunggu yang
berada di atas.
Saatnya naik Pelita Air Service
Dari bangku tunggu, saya melihat kedatangan pesawat Pelita Air Service. Tidak lama kemudian terdengar panggilan dari staf darat maskapai Pelita Air Service. Satu persatu penumpang memperlihatkan tiket dan KTP lalu menyusuri garbarata.
Semakin mendekati badan pesawat, saya semakin
penasaran, seperti apa bagian dalam pesawatnya. Seorang pramugari berseragam
warna gelap menyambut setiap penumpang. Ternyata maskapai ini memilih warna
abu-abu gelap sebagai identitasnya.
Pada bagian kepala tampak sebuah kertas lapisan
berwarna abu-abu gelap. Kertas atau lapisan ini dapat diganti sehingga membuat
bagian dalam pesawat terlihat bersih.
Langsung menuju ke bangku bernomor 15. Tidak lupa
menyimpan tas di bagian atas. Barulaah saya duduk dengan nyaman. Kursinya cukup
besar. Jarak antara kursi juga cukup jauh. Dengkulnya jadi nggak mepet.
Roti dan Air Minum
Pelan-pelan pesawat meninggalkan Bandara Syamsudin
Noor. Perjalanan cukup nyaman. Tidak ada guncangan yang berarti sehingga saya
tertidur. Sebenarnya penumpang bisa menikmati layanan hiburan dengan mengunduh
aplikasi, namun saya memilih menghabiskan waktu untuk beristirahat.
Roti dan air minum |
Saya terbangun saat mendengar pengumuman pembagian
makanan. Mata langsung melek. Tidak lama pramugari dan pramugara membagikan
roti dan air minum. Roti pisang yang lembut dan manis menjadi teman
menyenangkan di udara.
Usai menikmati makanan, saya tidak lagi tertidur.
Pesawat mulai terguncang karena memasuki area udara yang tidak bagus. Beruntung
pilot dapat mengendalikan pesawat dengan baik hingga akhirnya mendarat mulus di
Bandara Soekarno Hatta.
Bagasi, Jangan Lupa
Biasa pergi dengan tak ransel, saya hampir melupakan
koper-koper yang tersimpan di bagasi. Baru sadar ketika memegang tiket pesawat.
Pada bagian belakang tiket tertempel kertas berisi keterangan bagasi. Akhirnya
menuju tempat pengambilan bagasi.
Ternyata dari tempat pengambilan bagasi, penumpang
bisa melihat aktivitas pembongkaran bagasi melalui cctv. Wah bagus juga ya,
jadi bisa siap-siap ketika koper atau bawaan sudah berjalan menuju pemiliknya.
Setelah semua bagasi terkumpul, saya siap meninggalkan
Bandara Soekarno Hatta menuju rumah. Menyenangkan sekali terbang bersama Pelita
Air Service. Semoga pelayanannya terus dikembangkan dan armadanya bertambah.
Komentar
Bukan tertidur lelap mba, tapi memang ini dulu pesawat khusus pertamina. Jadi yg pake ya karyawan dan keluarga pertamina 😁. Kenapa aku tahu, krn papa ku kerja di PT arun LNG, anak dari pertamina. Biasanya staff dan kluarga dapat jatah utk naik secara GRATIS berapa kali setahun gitu.
BalasHapusMakanya dari dulu kalo dari aceh ke medan, ya aku pasti naik pelita. Makanya pas papa pensiun otomatis ga bisa naik pelita lagi kan.. Jadi seneng pas finally pelita dibuka utk umum 😄. Ngobatin kangen naik ini lagi.