pada tanggal
#sidomuncul #bulking #gym #makananbulking
Review
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Hotel Best Western Batang Garing Palangkaraya (dok. Pribadi) |
Jangan mengubur keinginan dan mimpi. Terbangkan ke langit sambil memohon pada Pemilik hidup. Biarkan waktu bergerak dan dapatkan kejutan indah. Mimpi itu menjadi nyata.
Beberapa waktu lalu, saya pernah memiliki keinginan untuk bisa mengunjungi Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah. Sayangnya, kegiatan kebudayaan diadakan di Kota Banjarmasin.
Sedikit kecewa, namun saya tidak pernah mengubur keinginan itu, justru melangitkannya dan kembali melakukan aktivitas sehari-hari.
Hingga minggu lalu, Disporabudpar menyatakan akan melakukan perjalanan dinas ke Kota Palangkaraya. Saya ikut serta.
Sesuai agenda yang sudah disusun, saya bersama rombongan berangkat hari selasa siang. Cuaca mendung, setelah hujan turun tepat di tengah hari. Walau jalanan basah, perjalanan lancar. Jalanan aspal mulus hingga Pulang Pisau. Lalu beberapa kilometer jalan sedikit rusak. Setelahnya jalan mulus kembali.
Jembatan Barito (dok. Pribadi) |
Beberapa kali berhenti untuk menjalani panggilan alam, ngopi, dan makan pentol. Jajanan ini memang tersebar hingga Kalimantan Tengah. Murah dan bikin kenyang. Entah kenapa tidak ada keinginan untuk makan, jajan lebih asyik.
Menjelang isya, rombongan sampai juga di Kota Palangkaraya. Gerimis sepertinya menyambut kedatangan kami. Udara dingin dan lembab cukup mengundang rasa kantuk.
Untunglah urusan hotel sudah beres. Jadi tidak perlu bersusah payah mencari tempat menginap. Hotel yang akan diinapi adalah Hotel Best Western Batang Garing.
Letak hotel ini sangat strategis. Tepat di tepi jalan utama Kota Palangkaraya yaitu JL. RtA Milano Km 1.5. Sign board besar di bagian depan semakin memudahkan menemukannya.
Lobi Nyaman Untuk Menunggu (dok. Pribadi) |
Cek In dulu (dok. Pribadi) |
Center Piece di Lobi Hotel Best Western Batang Garing (dok. Pribadi). |
Begitu sampai, langsung mengecek pemesanan ke bagian resepsionis. Tak lama kemudian kunci kamar sudah didapat. Saya mendapat kamar di lantai 4. Fiuh, akhirnya bisa meluruskan badan setelah 5 jam duduk manis di mobil.
Memasuki kamar dengan kunci serupa kartu, saya mendapat kamar yang gelap. Kartu harus disisipkan pada tempatnya agar lampu, pendingin ruangan, dan televisi menyala.
Walau lelah, tapi rasa lapar sangat terasa. Jadi, tahan dulu kantuknya. Taruh tas dan keluar lagi untuk mencari makan malam. Untung di sebelah hotel ada penjual nasi goreng. Rasa lapar pun segera terobati. Waktunya mengistirahatkan badan.
Eit, sebelum rebahan mari melihat apa saja yang ada di ruangan bercat abu-abu muda. Ternyata begitu pintu dibuka langsung berhadapan dengan kamar mandi. Di sebelahnya terlihat tempat tidur ukuran single.
Ada televisi di depan tempat tidur. Beberapa gelas dan cangkir lalu ketel listrik. Dalam wadah keramik tertata teh kemasan, kopi kemasan, dan gula kemasan. Sebuah remote untuk menyalakan televisi tergeletak di sebelah cangkir putih. Ada sebuah kulkas kecil di samping meja. Isinya tidak ada.
Sebuah gantungan baju terpasang di samping lemari tanpa pintu. Tepat di bawah terlihat lemari besi untuk menyimpan barang berharga. Ruang di atasnya cukup untuk menaruh tas berisi pakaian. Saya malas membongkar isinya. Jangan ditiru ya.
Walau Kota Palangkaraya cukup panas, hawa gerah tak terasa berkat pendingin ruangan yang bekerja dengan baik.
Sebelum merebahkan diri, sebaiknya membersihkan diri dulu. Ah asyiknya menyegarkan diri di bawah air panas. Badan bersih dan wangi. Saatnya istirahat.
Pagi yang baru. Terbiasa dengan waktu di wilayah WITA membuat saya bangun sangat awal. Palangkaraya masuk wilayah WIB, lebih lambat 1 jam dibanding WITA.
Efeknya saya sarapan sangat cepat, pukul 06.00 WIB. Cafe Yvone dan resto, tempat semua tamu sarapan masih sepi. Asyik karena saya bisa memilih sarapan dengan leluasa.
Menunya beragam, ada menu Indonesia seperti bubur ayam, ikan patin goreng, nasi goreng, sayur capcay, hingga menu western seperti baked potato, toast, salad, mix vegetable soup.
Hari pertama saya memilih bubur ayam dan mix vegetable creme soup dengan segelas jus jeruk. Hm, saya ternyata lebih cocok sama mix vegetable creme soupnya. Rasanya gurih dan ada jejak kejunya.
Bubur ayam (dok. Pribadi) |
Hari kedua sengaja memilih menu yang berbeda. Baked potato, sosis ayam, kacang polong rebus, dan kacang merah rebus. Plus roti gandum panggang dengan mentega. Minumnya segelas jus strobery. Oh iya masih ditambah salad buah dengan saus thousand island.
Selesai sarapan, jalan-jalan sebentar ke area kolam renang yang berada di samping. Tempatnya tidak terlalu luas tapi nyaman. Di atasnya seperti area gym, namun saya tidak ke sana.
Tak lama setelah itu, saya dan rombongan segera bersiap untuk menuju kantor Balai Pelestarian Kebudayaan di Jl. Tjilik Riwut.
Oh ya, hotel yang letaknya tidak jauh dari Kantor Gubernur ini dilengkapi dengan business centre. Kalau perlu mencetak dan melakukan pekerjaan tapi tidak membawa perangkat kerja seperti laptop, bisa menggunakan fasilitas yang ada di sana.
Catatan
Dua malam menginap di Hotel Best Western Batang Garing terasa sangat menyenangkan. Pelayanannya baik dan menyenangkan. Walau ada catatan yang harus diperhatikan yaitu, saat melakukan reservasi pastikan kamar yang dipilih memiliki jendela, terutama untuk yang tidak terlalu menyukai hawa dingin penyejuk udara.
Tidak ada salahnya mengecek kebersihan kamar agar lebih nyaman. Jangan sungkan meminta staf hotel mengganti seprai atau handuk.
Saat memasuki hotel, rupanya sensor pintu agak tergganggu sehingga tidak mau membuka. Untungnya saya menyadari ada pintu kaca kecil di kiri dan kanan pintu masuk sehingga bisa masuk ke lobi hotel melalui pintu tersebut.
Selebihnya pengalaman menginap di Hotel Best Western Batang Garing cukup menyenangkan.
Pragmatic189 salah satu platform terbaik dan paling terpercaya yang selalu populer di kalangan member berada di Indonesia
BalasHapus