- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Danau Toba yang memukau (pixabay) |
Dari balik
jendela kereta api terlihat padi yang menguning. Dari balik jendela mobil
tampak lalu lalang kendaraan di jalan. Dari balik jendela, saya menikmati
kenangan dan travelling bersama anak-anak. Inilah impian travelling cara aku
dan anak-anak ke Danau Toba.
Telah lama Danau Toba masuk dalam daftar tempat liburan yang ingin saya kunjungi. Kawasan kaldera ini begitu menakjubkan. Pemandangan alam yang menarik dan kaya akan tradisi serta budaya. Selain itu keberadaan cagar budaya menjadi nilai tambah sekaligus magnet untuk menarik wisatawan agar berkunjung ke kawasan Danau Toba.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Utara.
Data kunjungan wisman tahun 2021 (BPS) |
Seperti halnya
Yogyakarta, kota dengan begitu banyak tempat indah dan budaya yang memukau
hingga sulit untuk dilupakan. Yogya begitu istimewa karena inilah kota terakhir
yang saya, anak-anak, dan almarhum Ibu kunjungi. Tepat, beberapa minggu sebelum
kepergian Ibu.
Inilah perjalanan
paling berkesan dan tak terlupakan untuk saya dan anak-anak. Sejak menjalani
operasi pemasangan ring di jantung, Ibu berharap bisa menginjakan kaki kembali
ke Yogya untuk bersua dengan keluarga. Mewujudkan impian itu butuh
bertahun-tahun karena kondisi kesehatan Ibu tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan
jauh.
Hingga akhirnya
kesehatan Ibu terlihat membaik. Akhirnya dokter mengizinkan Ibu bepergian ke
Yogya dengan memberi bekal setumpuk obat-obatan. Jangan ditanya seperti apa
rasanya waktu mendengar perkataan dokter kalau Ibu boleh melawat keluarganya.
Rasanya gembira sangat.
Di depan kereta kuno (pribadi) |
Di kota kaya
budaya ini kami mengunjungi tempat-tempat yang dikangeni Ibu. Pasar Beringharjo
menjadi tujuan pertama untuk membeli berbagai baju dan seprai batik. Keesokan
harinya melihat beragam koleksi milik keraton dan dilanjutkan dengan makan
gudeg. Jeda 2 hari, kami menikmati kelezatan salak pondoh yang dipetik langsung
dari pohon saat mengunjungi kerabat di Sleman.
Kondisi Ibu
memang tidak memungkinkan untuk mengeksplorasi Yogya hingga pelosok. Namun,
kami gembira karena bisa menghadirkan senyum di wajah tuanya. Kini, semua
menjadi kenangan indah dan tak terlupakan.
Setelah kepergian
Ibu, saya dan anak-anak belum melakukan travelling bareng. Bukan, bukan karena
enggan, tetapi pekerjaan dan kesibukan anak-anak yang beranjak remaja membuat
kami sulit menyamakan waktu kosong.
Jujur, saya rindu
sekali travelling bersama anak-anak. Ada tempat yang ingin sekali saya kunjungi
dan pasti bisa menorehkan cerita untuk kami. Danau Toba, ya saya ingin sekali
melihat dan merasakan embusan angin di tepian danau.
Saya yakin
anak-anak menyambut hangat rencana ini karena si sulung telah selesai menjalani
sidang skripsi dan si bungsu bersiap menuju kelas akhir SMA.
3 Alasan Travelling ke Danau Toba
Ada alasan kuat
kenapa saya ingin sekali travelling ke Danau Toba yang ditetapkan sebagai
kawasan wisata prioritas oleh Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif.
1.
Ingin
merendam kaki di danau alami yang terbentuk akibat letusan gunung berapi purba.
Dahsyatnya letusan hingga menciptakan cekungan dengan kedalaman 508 meter dan
lebar lebih dari 1.145 kilometer persegi. Lalu melihat keindahan Kaldera Toba
yang ditetapkan UNESCO Global Geopark. Baik dari tepian maupun dari atas bukit.
2.
Melihat
dan merasakan budaya dan adat istiadat masyarakat Toba. Khususnya suku Tomok
dan Simanindo yang tinggal di Danau Toba.
3.
Melihat
proses pembuatan kain tenun ulos di daerah Huta Raja, Desa Lumban Suhi-suhi,
dan Samosir. Tak ketinggalan mencoba makanan khas Sumatera Utara.
Main Air, Kuliner, dan Ulos
Tau tidak, menuliskan alasan untuk berkunjung ke Danau Toba sudah membuat
saya tidak sabar dan membayangkan sejuknya air Danau Toba. Berjalan bersama di
atas pasir putih di tepian danau yang indah. Merasakan sapuan angin membelai
wajah dan rambut dengan lembut sambil duduk seraya merendam kaki di air yang
sejuk.
Pesan tiket, transportasi, akomodasi di Traveloka |
Begitu tidak sabarnya saya pun segera menyusun rencana perjalanan bersama
TravelokaTraveloka. Asyiknya lagi, bersama Traveloka saya tidak perlu repot-repot
memesan tiket, sewa kendaraan, memesan penginapan, dan memilih lokasi wisata
yang mau didatangi karena semua bisa dilakukan dalam satu aplikasi. Praktis.
Saya tinggal menikmati kebersamaan dengan anak-anak.
Setidaknya ada 6 tempat di Danau Toba yang ingin saya datangi bersama
anak-anak. Ini dia tempatnya:
Huta Siallangan
Berjalan-jalan di kawasan Huta Siallangan di desa Siallangan Pindaraya
untuk melihat peninggalan budaya batak toba berupa rumah adat batak, susunan
bebatuan, dan batu persidangan. Batu persidangan ini istimewa karena merupakan
peninggalan budaya persidangan Batak Toba. Hingga kini peninggalan ini masih
terawat dengan baik.
Huta Siallagan (wikipedia) |
Dari berita yang saya baca, tahun 2021 masyarakat membuat festival batu
persidangan dan menampilkan pertunjukkan drama kolosal Raja Siallangan.
Pertunjukkan ini dimulai dari pelabuhan Siallangan Pindaraya hingga Huta
Siallangan. Pasti mengasyikan jika masyarakat menggelar festival ini dan
melibatkan para wisatawan dalam kegiatan.
Pemandian air panas Pangururan
Berada di pulau Samosir, tepatnya di lereng Gunung Pusuk Buhit yang masih
aktif. Aktivitas vulkanik ini membuat air yang keluar dari perut bumi terasa
panas. Masyarakat setempat menyebutnya dengan “aek rangat” Pangururan.
Aek Rangat (Stephen) |
Pemandian air panas ini memiliki tingkat panas yang berbeda. Akan sangat
nyaman berendam di kolam bagian bawah karena suhu airnya tidak sepanas air
kolam yang ada di atas. Nanti kalau sudah selesai berendam, bolehlah naik ke
atas untuk mencoba merebus telur di air panas. Hm, rasanya bagaimana ya? Perlu
dibuktikan dengan datang ke sana.
Bukit holbung
Puas mencicipi telur rebus dari dapur aek rangat, waktunya untuk menikmati
sore di Bukit Holbung Samosir. Sesuai namanya, bukit ini berada di desa
Holbung. Bentuknya yang berbukit-bukit dengan hamparan rumput di atasnya mampu
membawa imajinasi ke dunia teletubbies. Film yang dibintangi empat teletubbies
ini sangat digemari oleh anak-anak. Saya pun kerap menontonnya bersama mereka.
Jadi tidak salah kalau kami mendatangi tempat ini untuk mengenai masa kecil
anak-anak.
Air Terjun Effrata
Destinasi berikutnya yang akan dikunjungi adalah air terjun Effrata. Lokasinya
di Kecamatan Harian. Air terjun ini memiliki ketinggian 20 meter dan berada di
bukit batu. Keindahan air terjun ini begitu memukau karena air yang jatuh dari
atas cukup deras.
Indahnya air terjun effrata (P. Hasudungan Sirait) |
Letak air terjun ini 50 meter dari tempat parkir kendaraan. Berjalan kaki
sambil bercengkrama dengan anak-anak tentu sangat menyenangkan. Sesekali
berhenti untuk membuat foto pasti akan menjadi jejak yang indah dan tidak
merusak lingkungan.
Pasir Putih Simanindo
Setelah puas menjelakahi kawasan perbukitan, saatnya meninggalkan jejak
kaki di Pantai Danau Toba, tepatnya Pantai Pasir Putih Samosir Batuhoda di
Dusun Malau. Ini dia destinasi pantai pertama di Danau Toba. Pastinya keren
banget dan sensasional karena selama ini pantai berpasir putih ditemui di tepi
laut, namun kali ini ada di tepi danau.
Indahnya pasir putih (wikipedia) |
Saat menjelajahi pantai, saya mau mencari tahu soal legenda kuda hitam.
Konon, kuda ini berasal dari daratan dan terdampar di pantai. Kuda berwarna
hitam ini berusaha mencari pasangan namun gagal. Hingga akhirnya ia memilih
diam menjadi batu.
Pusat Kerajinan Ulos
Bertandang ke suatu daerah jangan lupa menikmati keindahan kain
tradisionalnya. Jadi, berkunjung ke pusat kerajinan ulos sudah pasti harus
dilakukan. Tujuannya sudah pasti ke Kampung Ulos Hutaraja.
Proses memintal benang (PUPR) |
Untuk menarik minat wisatawan sekaligus menjadikan desa ini sebagai desa
wisata unggulan, pemerintah melakukan perbaikan dan penataan di kampung seluas
16.000 meter persegi. Saya dan anak-anak bisa melihat proses pembuatan ulos
secara tradisional serta melihat arsitektur rumah bolon, rumah tradisional
batak.
Itinery Travelling Cara Aku
Setelah memantapkan niat, menentukan tujuan, menetapkan waktu, tempat
wisata, serta penginapan dan transportasi yang akan digunakan, kini waktunya
membuat rencana liburan bersama Traveloka. Teman-teman juga bisa merencanakan
liburan sesuai kata hatimu di Traveloka. Kalau bingung membuat itinery, boleh
kok melihat rencana liburan saya. Atau, cari tahu informasi tempat wisata
impianmu di Traveloka. Nah, ini dia itinery travellung cara aku untuk liburan 5
hari 4 malam di Danau Toba.
Hari ke 1 : Perjalanan Jakarta -Medan-Danau Toba
Perjalanan dari rumah menuju bandara Soekarno-Hatta, pembelian tiket
pesawat ke Medan, pemesanan kendaraan dan penginapan semua dilakukan melalui
aplikasi Traveloka.
Sesampainya di Medan, mampir dulu untuk makan. Beli cemilan juga untuk
menemani perjalanan ke Parapat.
Setibanya di penginapan Formerly Reddoorz, langsung cek in dan istirahat.
Jika memungkinkan bisa menjelajahi daerah sekitar penginapan untuk membeli
jajanan tradisional.
Hari ke 2 : Huta Siallangan dan Pemandian air panas.
Menjelajahi Huta Siallangan setelah sebelumnya sarapan pagi. Di sana kita menikmati arsitektur rumah adat batak, melihat tembok batu, dan batu persidangan yang menjadi cagar budaya. Tak lupa mengabadikan momen travelling bareng anak-anai dengan latar belakang rumah adat batak. Kalau kebetulan festival Raja Siallangan di gelar, sudah pasti menonton pagelarannya.
Puas bercengkrama di Huta Siallangan, mari melanjutkan perjalanan ke
pemandian air panas. Saatnya menikmati pijatan lembut dan manfaat mineral yang
terkandung di air panas Pangururan. Tidak lupa mencoba sensasi merebus telur di
air panas supaya rasa penasarannya tuntas. Baru setelah itu kembali ke
penginapan untuk main air di Danau Toba.
Hari ke 3 : Bukit Holbung dan air terjun Effrata.
Kali ini menyiapkan diri untuk menjelajah daerah perbukitan. Pakai sepatu
dan pakaian yang sesuai. Jangan lupa kacamata dan topi. Waktunya menuju Bukit
Holbung untuk melihat keindahan Danau Toba dari kejauhan dan menjadi
teletubbies.
Keindahan Bukit Holbung (google) |
Kalau sudah puas waktunya mencari kesejukan di air terjun effrata. Pasti
penat dan panas akan sirna seketika. Nanti pulangnya mampir untuk wisata
kuliner.
Hari ke 4 : pusat kerajinan Ulos dan Pantai Pasir Putih.
Waktunya belajar dan melihat keragaman budaya bangsa. Ya, ini saatnya
menyambangi pusat ulos tradisional Hutaraja. Sekalian melihat keindahan
bangunan cagar budaya dan teknologi tradisional yang digunakan untuk membuat
ulos. Tambah ilmu juga dong dengan mempelajari cara pembuatan ulos.
Setelah selesai, kini saatnya menyusuri keindahan pantai pasir putih.
Karena letaknya di tepi danau tentu airnya tidak asin. Enak merendam kaki
setelah berpanas-panasan di atas pasir. Setelah itu mencari batu kuda hitam.
Hari ke 5 : perjalanan Danau Toba – Medan – Jajarta.
Saatnya kembali ke Jakarta melalui Medan. Nanti saat memasuki area
keberangkatan cukup menunjukkan pemesanan tiket online dari Traveloka. Tidak
repot membawa kertas pemesanan tiket.
Itinery ini bisa menjadi nyata karena Traveloka membantu mewujudkan liburan
yang #lifeyourway banget buat saya dan anak-anak.
Kalau saya sudah merencanakan liburan sesuai kata hati, teman-teman juga
bisa merencanakan liburan seperti saya. Tak perlu bingung menentukan tujuan dan
jenis liburannya, ikuti kata hatimu dan jalani hiduo dengan caramu karena
liburan sesuai #lifeyourway itu menyenangkan.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.