- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Cuaca cukup panas ketika
seorang teman bercerita tentang putrinya. Tanpa ada angin dan hujan, memasuki
semester dua sang anak mengatakan kehilangan semangat belajar.
Orangtua mana yang tak
kalang kabut mendengar hal itu. Padahal jurusan yang ditempuh merupakan
keinginan sang anak. Tak ada unsur desakan atau paksaan dari orangtua.
Dengan suara bergetar,
sang Ibu menceritakan keresahan hati akan kondisi putrinya. Apa yang bisa
dilakukan untuk mencari tahu masalah dan membantu menemukan jalan keluar.
Seketika itu juga kami menepi
dan menghentikan kegiatan menonton arak-arakan. Mencari tempat untuk
berdiskusi, sebagai orangtua yang tinggal berjauhan dengan anak, saya mengerti
seperti apa perasaan teman.
Saat ini bukan saatnya
untuk mengabaikan pesan yang dikirimkan sang anak. Sebagai orangtua, meski
tinggal berjauhan, membantu dan mendampingi buah hati tetap jadi tugas utama.
Lantas apa yang dapat
dilakukan, apalagi emak-emak tanpa keahlian dibidang psikologi tentu persoalan ini
membuat pusing tujuh keliling. Mau rasanya memeluk buah hati saat ini juga.
Sadar bahwa keinginan
itu tidak bisa serta merta dilakukan, bukan berarti membiarkannya begitu saja jadi
pilihan. Masih ada yang dapat dilakukan.
1. Pendengar yang baik
Langkah
awal dan sederhana yang dapat ditempuh adalah menjadi pendengar yang baik. Terdengar
mudah namun percaya deh butuh kekuatan untuk menahan diri agar tidak berkomentar.
Apalagi sebagai orangtua yang merasa telah melewati beberapa fase kehidupan pasti
ingin melontar sejumlah kata-kata pada ananda. Bersabarlah, saat ini ananda
memerlukan tempat untuk meluapkan perasaannya. Tak perlu dikomentari atau
petuah, cukup menjadi pendengar akan membantu anak untuk mengeluarkan uneg-uneg
atau ganjalan dalam hatinya.
2. Biarkan mereka meluapkan perasaan
Ketika
menjadi pendengar siapkan juga menjadi wadah emosi sang anak. Kalau bisa wadah
berukuran besar ya. Beri kesempatan mereka meluapkan perasaannya, menangis,
meraung, atau emosi lain. Biarkan buah hati memenuhi wadah yang sudah kita
siapkan. Dengan mengeluarkan emosi dapat membantu mengurangi tekanan yang
dirasakannya. Saat mendengarkan, persiapkan diri agar tidak larut dalam emosi
agar tidak terhanyut.
3. Dampingi dari jauh
Manfaatkan
kemajuan teknologi untuk mendampingi anak. Jangan sungkan menyapa baik melalui
pesan singkat atau video. Komunikasi yang terbangun dapat menghadirkan rasa
nyaman dan perasaan di dukung oleh keluarga.
Biar
bagaimana pun, support system merupakan jaring pengaman bagi kesehatan jiwa.
4. Bantuan pihak lain
Jika
problem yang dirasakan anak cukup berat dan sebagai emak merasa tidak mampu
membantu karena tidak mengetahui caranya, jangan ragu meminta bantuan dari
psikolog. Saat ini kesehatan mental bukan lagi sesuatu yang tabu untuk
dibicarakan.
Sadar kesehatan jiwa
Apa yang kami, emak-emak,
lakukan memang dipandu naluri dan mencari informasi melalui internet. Plus
pengalaman hidup juga.
Saat ini kesadaran akan
kesehatan jiwa semakin meningkat. Layanan kesehatan jiwa dapat di akses dengan
mudah, seperti:
1. Layanan psikologi di puskesmas.
2. Klinik psikologi di rumah sakit
3. Klinik psikologi di universitas/kampus
4. Lembaga/klinik psikologi
5. Layanan psikolog online
Kalau mengingat masa
lalu saat menghadapi kesulitan hingga merasa dunia runtuh, rasanya suatu
anugrah bisa melalui masa-masa sulit dengan baik.
Andaikan dahulu
kesadaran tentang jiwa yang sehat sudah diketahui, tentu lebih mudah mencari
pertolongan bagi jiwa. Tentu akan banyak jiwa-jiwa mendapat pertolongan dan
melalui kehidupan dengan lebih baik.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.