Mi ayam pengobat rindu, kuliner halal melegenda dari medan ke banjarbaru


mi ayam spesial haji mahmud
Mie ayam spesial Haji Mahmud

Setiap orang memiliki standar rasa untuk makanan. Apalagi kalau makanan itu termasuk dalam daftar kesukaannya. Poinnya bertambah dengan rindu. 

Seperti rindu pada semangkuk mie ayam yang melegenda. Saya sadar kalau standar rasa yang melekat kuat di lidah adalah rasa yang berbeda dengan rasa masakan di tempat tinggal. Jejak rasa itu gurih sedikit manis, bukan manis seperti favorit warga. 

Lalu tampilan pun tidak bisa disamakan apalagi berganti karena berhubungan erat dengan rasa yang dicecap lidah. Keduanya sama sekali tidak bisa dipisahkan. Begitu menurut saya. 

Bisa ditebak kalau keadaan ini mendatangkan kesulitan dalam mencari dan menikmati makanan. Namun bukan berarti menyerah, sebaliknya gunakan kesempatan untuk berburu masakan. Mulailah petualangan rasa dimulai. 

Makanan yang paling saya rindukan adalah mie ayam. Sederhana, namun percayakah jika dua tahun lalu sulit sekali mendapati warung yang menjual mie ayam dengan mi basah? Mie ayam yang ditawarkan menggunakan mi kering berwarna kuning. 

Seingat saya hanya ada satu pedagang yang berjualan mi ayam dengan mi segar. Pedagangnya menggunakan gerobak biru dan berkeliling. Ah, seperti penjaja mi ayam yang saya tahu. Sungguh untuk bisa menikmatinya perlu usaha keras agar bisa menemukannya. 

Saya masih ingat pernah berkeliling dan mendapatinya berhenti di tepi jalan dekat deretan taksi yang tengah parkir. Siapa takut, nikmati saja semangkuk kerinduan di tepi jalan. 

Mie basah segar

Lantas apa sih istimewanya mie basah pada mie ayam? Bukankah semua mie sama? Bulat dan panjang? Oh, ho, tentu berbeda. Mie kering, meski nantinya menjadi mi basah, memiliki tekstur padat. Warnanya pun lebih kuning. 

Sementara mie basah, teksturnya padat dan lembut. Warnanya putih karena pemakaian tepung terigu. Mie ini segar dan tidak tahan lama. Perlu dimatangkan sebelum disajikan. 

Menyantap mie ayam 

Berurusan dengan kenang rasa memang tidak mudah, namun saya tidak menyerah karena mi ayam merupakan comfort food yang bisa menenangkan sekaligus mengenyangkan. Entah kenapa mie ayam bisa begitu memikat. 

Apakah karena terkait dengan akulturasi budaya yang terjadi bertahun-tahun silam?. Dimana dahulu mie ayam dibuat oleh warga Tionghoa yang tinggal di Indonesia. Tentunya dengan berbagai penyesuaian sehingga mie ayam menjadi salah satu kuliner khas Indonesia. 

Mie ayam Haji Mahmud 

kuliner halal melegenda haji mahmud
Kuliner halal melegenda

 

Sejarah juga menjadi bagian dari perjalanan mie ayam Haji Mahmud. Berawal dari Haji Mahmud yang menjajakan mie ayam jamur dengan gerobak di Kota Medan. 

Kala itu tahun 1988 Haji Mahmud telah berani berkreasi dengan membuat mi ayam jamur. Inovasinya berhasil, pengemar dan pelangganya semakin banyak. Tak lagi menggunakan gerobak. Sebuah warung berhasil dimiliki. 

Di susul oleh warung-warung mie ayam jamur lainnya di berbagai kota, salah satunya warung mi ayam jamur yang ada di Kota Banjarbaru. Kuliner halal melegenda benar-benar hadir untuk memanjakan pelanggannya. 

Termasuk saya, kini bisa meluapkan kerinduan pada semangkuk mie ayam kapan saja. Mengapa? Karena sesuai dengan bayangan saya, menikmati semangkuk mie basah segar dengan potongan ayam yang dimasak dengan baik sehingga tidak terlalu manis. 

Mi ayam jamur istimewa 

Urusan memanjakan lidah, mata, rasa, dan perut memang tidak boleh ditunda. 

warung mie ayam haji mahmud
Warung mie ayam haji mahmud di jl. Panglima Batur

Di sore yang teduh, saya menuju warung mie ayam jamur Haji Mahmud di Jalan Panglima Batur. Dari tempat parkir terlihat deretan bangku dan meja kayu. Nuansa cokelat yang dipilih sangat tepat, suasananya jadi nyaman dan cozy. Setelah memilih tempat duduk, saatnya melihat dan memilih menu. 

menu mi ayam haji mahmud
Menu makanan dan minuman

Rupanya meski mie ayam jamur merupakan menu jagoan, ada juga makanan lain seperti nasi goreng, nasi soto, dan gorengan. Minumannya pun beragam, mau teh, es timun serut, atau signature drink dan yakult series. Semua menggoda sekali. Akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada mie AJ spesial dan segelas signature coklat.  

Seluruh pesanan telah dicatat oleh pramusaji yang ramah. Beberapa saat kemudian, pesanan datang. Saatnya mencicipi makanan yang enak di Medan dan Banjarbaru. Rupanya untuk mie ayam cara penyajiannya unik karena menggunakan dua mangkuk, satu mangkuk besar berisi mie ayam dan sebuah mangkuk kecil lainnya berisi jamur. Ke dalam mangkuk jamur ini pramusaji akan menuangkan kuah yang tersimpan dalam sebuah teko.

pramusaji menyajikan mie ayam
Kuah di teko membuatnya tetap panas

Cara ini efektif menjaga kuah tetap panas ketika sampai di depan pemesan. Kuahnya bening tanpa terlihat lemak. Sementara mie ayamnya seperti yang saya harapkan, mi basah berukuran kecil dengan tekstur padat dan tidak terlalu kenyal. Potongan ayamnya bercitasa sedikit manis, berpadu serasi dengan rasa gurih. 

Sesuai namanya, mie AJ spesial pakai telur. Yap, sebutir telur ayam berwarna coklat melengkapi sajian ini. Puas mencicipi rasa aslinya, mulai mencoba rasa dengan menambahkan sambal dan acar cabai. Hasilnya tambah lezat. Benar-benar kuliner halal melegenda yang memanjakan lidah, mata dan hati.

Aplikasi M.A. Haji Mahmud 


Inovasi sepertinya terus diterapkan oleh manajemen Mi ayam Haji Mahmud. Tidak hanya pada jenis makanan dan minuman, tapi sampai proses pemesanan dengan meluncurkan aplikasi M.A Haji Mahmud. Ini sih benar-benar memanjakan pelanggan banget. 

Pengguna hp android bisa mengunduh aplikasi ini di play store. Untuk menggunakannya, pelanggan terlebih dahulu mengisi data diri dengan benar. Nanti secara otomatis aplikasi akan merujuk pada cabang warung yang terdekat dengan tempat tinggal pelanggan. 

Aplikasinya cukup mudah. Saya yang baru pertama kali mencoba bisa segera melakukan pemesanan dengan mengklik menu yang tersedia.

Untuk melakukan pemesanan, pelanggan cukup menekan tanda + (tambah) dibagian tengah. Akan muncul tiga ikon yaitu delivery, redeem struck, dan reservasi. Nah reservasi ini sangat membantu pelanggan yang malas menunggu. Tinggal menentukan pilihan menu, jam kedatangan, jumlah, dan catatan khusus sesuai keinginan, jadi begitu sampai di warung, tak lama pesanan datang. 

Oh ya pelanggan juga bisa membayar pesanannya melalui aplikasi. Benar-benar memudahkan dan memanjakan pelanggan ya. Jadi kapan mau traktir saya mie ayam Haji Mahmud? Kita nikmati suasana dan kemeriahan pesta karena mie ayam Haji Mahmud tengah merayakan pesta ulang tahun ke 33. Happy anniversary ke 33 mie ayam jamur Haji Mahmud. Semoga semakin maju dan sukses.

Komentar

  1. Bener banget mba, yang bikin rindu itu helaian mie nya yang lembut dan segar. Sehingga yang khas dari mie haji mahmud jadi obat rindu para pecinta kuliner.

    BalasHapus
  2. Kuahnya dituang ketika disajikan itu jd khas banget ya mbak, panas2 pas cuaca dingin plus makannya dengan orang terkasih. Eaaaa

    BalasHapus
  3. Pesen lewat aplikasi banyak diskonnya, mienya juga enak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya lebih gampang sekarang mau makan tinggal klik

      Hapus
  4. Penasaran sebenarnya dengan rasa mie ayam jamur asli Medan ini. Begitu udah makan, sampe 3x malah. Sip banget rasanya deh.

    BalasHapus
  5. mie ayam yang pakai mie basah memang juara ya mbak. tapi seingat saya mie ayam jamur haji mahmud ini bentuknya keriting gitu seperti bakmi tapi lebih tebal dia

    BalasHapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.