Kibarkan Pesona Sasirangan Melalui Banjarmasin Sasirangan Festival

Sepotong ruas jalan Ahmad Yani berubah menjadi panggung untuk ratusan orang. Mereka mengenakan pakaian dari kain sasirangan. Inilah salah satu upaya untuk mengibarkan pesona sasirangan melalui karnaval di ajang Banjarmasin Sasirangan Festival.

----

Siang itu, saya bersama beberapa teman sepakat untuk menonton sebuah ajang tahunan di kota Banjarmasin. Kegiatan yang rutin dihelat itu bernama Banjarmasin sasirangan festival. Beragam produk kain sasirangan dapat dilihat dan dibeli lho. Mau kain, baju, kaos, tas, sampai perhiasan berbahan kain sasirangan bisa jadi pilihan.

Sebelum tergoda lebih jauh pada keindahan kain sasirangan, sebaiknya berkenalan dulu sama ajangnya ya. 

Banjarmasin Sasirangan Festival

Ini adalah tahun keempat buat Banjarmasin Sasirangan Festival. Ajang tahunan ini dibuat untuk mendorong dan memperkenalkan kain sasirangan kepada khalayak ramai. Maksudnya nggak cuma ke masyarakat banjar saja, tapi hingga ke daerah lain.

Banjarmasin sasirangan festival
Kain dan kaos sasirangan (foto: koleksi pribadi)


Nggak tanggung-tanggung, pencanangan acara ini dilakukan di Bali yang notabene magnet pariwisata. Jadi akan makin banyak orang tahu kalau Kalimantan Selatan punya acara besar yang bisa dikunjungi.

Sesuai namanya, maka segala sesuatu yang ditawarkan memiliki unsur kain sasirangan. Seperti baju siap pakai, dompet, tas, hingga perhiasan. Tuh kan, bisa banget dipakai buat outfit kalian. Dijamin mampu menarik perhatian deh, soalnya cakep.

Glory Of Heritage

Banjarmasin Sasirangan Festival kali ini mengusung tema Glory of heritage. Yup, kain sasirangan memang warisan yang indah dan berkilau. Pesonanya semakin tampak dari ragam motif yang dibuat para pengrajin dari 13 kabupaten/kota.

Sebagai penyuka kain, saya harus benar-benar menahan diri supaya nggak kalap. Jadi mending buru-buru pindah ke Jl. Ahmad Yani sebelum godaan makin kuat.

Karnaval Banjarmasin Sasirangan Festival

Fiuh, akhirnya terbebas dari keinginan belanja. Nggak apa-apalah berpanas-panas sedikit di tepi jalan demi posisi buat nonton karnaval Banjarmasin Sasirangan Festival.

Menunggu banjarmasin sasirangan festival
Menunggu karnaval BSF (foto: koleksi pribadi)


Sembari menunggu, saya baru ngeh kalau tidak terlalu memerhatikan jam dimulainya karnaval. Dengan yakin saya menyebut bahwa acara baru mulai pukul 16.00 Wita ketika seorang teman bertanya. Ternyata, karnavalnya jam 14.00 Wita. Untungnya acara pelepasannya mundur jadi saya dan teman-teman nggak ketinggalan. 

Banjarmasin sasirangan featival
Meja penyedia air minum BSF (foto: koleksi pribadi)


Bersama beberapa orang, kami bersabar menunggu karnaval berjalan. Dari kejauhan iring-iringan mulai terlihat. Aduh makin nggak sabar dan akhirnya maju ke pinggir jalan.

Itu dia. Suara musiknya sudah terdengar. Rupanya barisan diawali oleh grup drumband dari pramuka. Habis itu para peserta mulai terlihat berjalan. 

Banjarmasin sasirangan festival
Drumband pramuka (foto: koleksi pribadi)


Peserta paling depan memakai pakaian bertema kalimantan selatan. Ada yang menggunakan atribut jukung dan bubu. Ada pula yang berkisah tentang naga. Wah, rumah tradisional banjar juga ada. Herannya, kenapa hampir semua kostum berwarna kuning?

Peserta banjarmasin sasirangan festival
Peserta karnaval BSF (foto: koleksi pribadi)

Peserta banjarmasin sasirangan festival
Peserta dengan tema nelayan (foto: koleksi pribadi)

Peserta banjarmasin sasirangan featival
Peserta karnaval BSF (foto: koleksi pribadi)


Warna-warni kain sasirangan mulai tampak saat para abdi negara berjalan beriringan. Diikuti oleh para siswa sekolah menengah. 


Banjarmasin sasirangan festival
Barongsai di BSF (foto: koleksi pribadi)

Jember Fashion Carnaval

Nah, itu dia yang saya tunggu-tunggu, para peserta dari Jember Fashion Carnaval. Dari kejauhan kostumnya mulai terlihat. Ya ampun, spektakuler banget.

Banjarmasin sasirangan festival
Akhirnya peserta dari Jember Fashion Carnaval (foto: koleksi pribadi)

Banjarmasin sasirangan festival
Salah satu kostum peserta jember fashion carnaval (foto: koleksi pribadi)


Warna kostumnya memang bernuansa gelap karena dominan hitam dan coklat. Tapi keliatan banget kalau dibuat secara detail. Begitupun dengan rias wajahnya. Beneran menyatu dengan kostumnya.

Banjarmasin sasirangan festival
Kostumnya keren (foto: koleksi pribadi)


Mereka berjalan dalam ritme tertentu dan mampu menjaga jarak dengan baik. Pengaturan kayak gini memudahkan saya buat motret. Gembira..gembira.


Banjarmasin sasirangan festival
Kostum dan tata riasnya bagus (foto: koleksi pribadi)


Saya sih nggak tau karnaval Banjarmasin Sasirangan Festival menempuh berapa kilometer, hanya tau kalau mereka berjalan dari kampus UIN sampai TVRI. Lumayan jauh sih, namun semua terlihat gembira. Termasuk saya. Semoga tahun depan karnavalnya bisa lebih bagus lagi dan makin banyak yang nonton.

Baca juga:
Kain sasirangan
Membuat kain sasirangan

Komentar