- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Selamat datang di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin di Banjarbaru. Begitu pengumuman yang terdengar setelah pesawat mendarat. Kata-kata yang diucapkan tidak akan berubah, namun tampilan bandara ini akan berbeda. Menjadi lebih besar dan megah.
Ketika mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi Jakarta, saya langsung tetapkan hati untuk sebanyak mungkin mengabadikan bangunan dan ruangan yang ada di Bandara Syamsudin Noor. Bisa jadi ini adalah kali terakhir saya melihat sosok bangunan lamanya. Bulan Desember, seluruh kegiatan pelayanan tidak akan lagi dilakukan di sana, semua berpindah ke gedung baru.
Saya sendiri sudah tidak sabar ingin melihat seperti apa bangunan bandara yang baru. Selama ini hanya bisa melihat proses pembangunannya dari kejauhan. Meskipun bentuk bangunan berubah, namun kisah keberadaan fasilitas negara ini akan sama, bahkan catatannya akan bertambah panjang.
Sejarah Bandara Syamsudin Noor
Ketika mencari tahu sejarah Bandara Syamsudin Noor saya dibuat terperangah, Bandara ini ternyata sudah ada sejak tahun 1936. Dulu namanya Lapangan Terbang Ulin dan digunakan untuk kepentingan pertahanan.
Peperangan menyebabkan lapangan terbang Ulin rusak. Oleh Jepang, bandara diperbaiki pada tahun 1944. Kala itu panjang landasannya 2.220 meter dan lebar 45 meter.
Kedatangan Belanda ke Kalimantan Selatan menyebabkan terjadinya perang. Lapangan terbang Ulin tidak luput dari serangan dan hancur. Dua tahun berselang, Belanda memperbaiki struktur landasan pacu agar lebih kuat dengan dilakukannya pengerasan dan pembuatan pondasi batu setebal 10 cm.
Ketika Indonesia berhasil mengalahkan penjajah, lapangan terbang Ulin diambil alih. Kementrian Perhubungan Jawatan Penerbangan Sipil dipercaya untuk menggelola bandara.
Pada tahun 1975, fungsi bandara ditingkatkan menjadi Bandara Sipil. Namanya pun berubah menjadi Bandara Syamsudin Noor. Sejak saat itu, bandara ini resmi melayani penerbangan untuk penumpang. Tahun 1977, dibangun landasan pacu baru yang terletak sekitar 80 meter dari landasan lama.
Meski aktivitas penerbangan meningkat lapangan terbang Ulin belum memiliki gedung terminal. Baru pada tahun 2011, gedung terminal domestik seluas 9.943 meter persegi baru dibangun. Arus lalu lintas penumpang pun meningkat.
Nama Pahlawan
Untuk menghargai jasa para pejuang, Pemerintah Daerah dan DPRD sepakat untuk mengganti nama bandara. Sejumlah nama pahlawan diusulkan. Beberapa diantaranya adalah Supadio, Pangeran Antasari, dan Syamsudin Noor.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, disepakati untuk menggunakan nama pahlawan Syamsudin Noor sebagai nama baru lapangan terbang Ulin. Pengukuhannya dilakukan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan Nomor 4/DPRD/KPT/1970 tanggal 13 Januari 1970 tentang perubahan nama Lapangan Terbang Ulin menjadi Bandara Syamsudin Noor..
Bandara Syamsudin Noor tahun 2019
Menjelang detik-detik pergantian gedung pelayanan bandara syamsudin noor, saya gembira karena masih bisa merekam bagian dalam ruang pelayanan.
Waktu itu suasanannya sangat ramai karena ada penerbangan yang tertunda. Berikut dereta foto yang berhasil saya peroleh. Cukuplah untuk mengenang kegiatan di gedung itu.
Terminal keberangkatan dan kedatangan bandara syamsudin noor (dokumentasi pribadi) |
Meja check in (dokumentasi pribadi) |
Pintu pemeriksaan di samping meja check in (dokumentasi pribadi) |
Siapkan kartu identitas dan tiket ya. (Dokumentasi pribadi) |
Pemeriksaan barang (dokumentasi pribadi) |
Menunggu panggilan masuk ke pesawat (dokumentasi pribadi). |
Komentar
semoga suatu saat nanti bisa berkunjung ke banjar
BalasHapusaamiin
Amin. Mudah-mudahan bisa sampai di banjarmasin mbak.
Hapuskeren banget bandaranya bu
BalasHapusSebenarnya gedung terminal yang baru lebih bagus mas. Nanti artikelnya menyusul.
Hapusmakasih mbak udah sharing juga dari sisi sejarahnya. gedung terminal ini tentunya meningkatkan jumlah oengunjung ya mbak
BalasHapusIya mas, makin banyak penumpang yang bepergian lewat bandara ini.
Hapussemoga nanti suatu saat bisa sampe ke bandara yang satu ini sekalian explore keindahan alamnya juga kulinernya pasti :)
BalasHapusSip. Ditunggu ya.
HapusThank you sudah sharing info bandara ini. Very helpfull. :-)
BalasHapusTerima kasih sudah mau mampir mbak
Hapus