Sebagai
penyuka jalan-jalan, saya sangat memperhatikan kesehatan. Prinsipnya sederhana,
lebih baik mencegah dari mengobati. Salah satunya dengan melakukan Sadari.
 |
Pemeriksaan IVA (Foto: koleksi pribadi) |
Beberapa
waktu lalu, saya mendapat tawaran mengikuti pemeriksaan kesehatan. Tanpa pikir
panjang, saya langsung mengiyakan. Apalagi waktu tahu di kegiatan itu akan
dilakukan pemeriksaan IVA dan Sadanis, saya kok malah tambah semangat.
 |
Nomor antre untuk pemeriksaan kesehatan (foto: koleksi pribadi) |
Jauh-jauh
hari saya sudah menyiapkan diri. Maksudnya, bersiap untuk memasak lebih cepat
dan membereskan rumah sehari sebelumnya.
Mungkin,
buat orang lain persiapan itu cukup membingungkan. Bukannya ngeri dan takut,
kok malah gembira.
Begitulah
saya. Sebagai penyuka jalan-jalan, tentu kesehatan mendapat urutan tertinggi
untuk diperhatikan. Karena untuk bisa menikmati keindahan alam dan petualangan,
diperlukan tubuh yang sehat.
 |
Cek tekanan darah (foto: koleksi pribadi) |
Kanker Leher
Rahim
Sebenarnya,
saya pernah mendengar tentang pemeriksaan IVA, tetapi baru kali ini bisa
mengikutinya. Ada sejumlah alasan mengapa mau ikut pemeriksaan kesehatan. Selain
penasaran, saya merasa lebih baik mengetahui lebih dulu ketimbang mengobati.
Sejujurnya,
saya juga menyimpan rasa kuatir, sama seperti para perempuan lainnya. Tetapi seluruh
perasaan itu saya tekan dan buang jauh-jauh.
 |
Menunggu pemeriksaan IVA (foto: koleksi pribadi) |
Apalagi beberapa
teman menyemangati untuk ikut memeriksakan diri. Penyakit kanker tidak bisa
dianggap sebelah mata. Perlu waktu, kesabaran, dan dana untuk mengobatinya.
Dari informasi
saya peroleh, kanker leher rahim menduduki peringkat ke empat penyakit yang
menyerang wanita dan paling sering terjadi di dunia. Bahkan di Indonesia,
peringkatnya naik menjadi ke dua setelah kanker payudara.
Pemeriksaan
IVA
“Jika kanker
leher rahim ditemukan dan diobati pada tingkat dini, yaitu pada tahap peruahan
sel (dysplasia) sampai dengan pra kanker, penyakit ini dapat disembuhkan!”
Demikian seruan dari Kementrian Kesehatan RI yang tercetak pada brosur dalam
gengaman saya.
 |
Brosur yang dibagikan oleh petugas kesehatan (foto: koleksi pribadi) |
Kertas yang
dibagikan kepada semua peserta pemeriksaan kesehatan itu berisi informasi
seputar kanker leher rahim. kanker leher rahim adalah tumbuhnya sel-sel tidak
normal pada leher rahim.
Pelan-pelan
saya membaca susunan huruf seraya menunggu panggilan. Rupanya ada beberapa faktor
risiko yang bisa menimbulkan kanker leher rahim, yaitu:
1.
Seseorang
melakukan hubungan seks di usia muda < 18 tahun.
2.
Berganti-ganti
pasangan seks
3.
Melakukan
hubungan seks dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan
4.
Merokok
atau terpapar asap rokok (perokok pasif)
5.
Kurang
menjaga kebersihan kelamin
Lalu apa
pentingnya melakukan deteksi dini?
Sudah pasti
langkah ini ditempuh untuk mengetahui kondisi leher rahim. Pemeriksaan dini
akan membantu menemukan kanker leher rahim, dari sejak perubahan awal sel (dysplasia)
sampai dengan pra kanker.
Salah satu
pemeriksaan yang dianjurkan adalah IVA (inspeksi visual dengan asam asetat). Nantinya
pemeriksaan dilakukan dengan cara mengoleskan secara langsung asam asetat atau
cuka dapur encer (konsentrasi 3-5%) pada leher rahim. Hmm, terbayang tidak
seperti apa pemeriksaannya.
Tambah deg-degan
nih, tapi harus maju terus. Apalagi saya sudah melewati pemeriksaan awal,
seperti mengukur tekanan darah, mengukur tinggi badan, dan mengecek kadar
kolesterol. Tidak mungkin pulang karena sudah duduk di depan kamar pemeriksaan.
Selama duduk,
saya benar-benar memasang telinga. Tetapi tidak ada keriuhan atau teriakan dari
dalam bilik yang tertutup kain hitam itu.
 |
Denah ruangan pemeriksaan IVA dan Sadari (foto: koleksi pribadi) |
Akhirnya giliran
saya. Di dalam ruang, saya mendapati dua orang tenaga medis. Keduanya perempuan.
Ada sebuah meja untuk meletakkan beberapa kotak berisi peralatan. Lalu sebuah
tempat tidur untuk melakukan pemeriksaan. Bentuknya seperti tempat tidur untuk
bersalin.
Rasanya para
tenaga medis tahu kekuatiran saya dan meminta untuk tetap tenang. Sebelum pemeriksaan
dilakukan, salah seorang tenaga medis menjelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Nantinya leher
rahim saya akan diolesi asam asetat. Kemudian saya diminta menunggu selama 5
menit untuk menunggu hasilnya.
Saya juga
diberitahu alat yang akan digunakan masih steril. Setiap alat hanya digunakan
oleh seorang peserta pemeriksaan IVA.
Setelah itu
prosedur pemeriksaan dilakukan dengan lancar. Saya tidak menyia-nyiakan
kesempatan untuk bertanya selama menunggu hasil.
Kapan Waktu
yang Tepat untuk Pemeriksaan IVA
Jawabannya adalah
setiap saat. Tidak ada pantangan atau waktu tertentu untuk melakukan
pemeriksaan ini. Tempatnya pun bisa dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat.
 |
Brosur Pemeriksaan IVA (foto: Koleksi pribadi) |
Apa Gejala
Kanker Leher Rahim
Karena berkaitan
dengan leher rahim, pertanyaan pertama yang saya lontarkan sudah pasti soal
gejala. Apa saja sih gejala kanker leher rahim?
1.
Pada
tingkat dini, kanker leher rahim seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda
yang khas. Sehingga sukar dikenali dengan cara biasa.
2.
Keputihan,
pendarahan sesudah sanggama perlu dicurigai sebagai gejalanya. Walaupun tidak selalu.
Hal tersebut juga merupakan gejala pada polip leher rahim atau radang leher
rahim.
3.
Gejala
kanker leher rahim pada tingkat lanjut sering menunjukkan hal-hal sebagai
berikut, haid tidak normal, perdarahan tidak pada masa haid, perdarahan pada
masa menopause, dan keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan
terkadang bercampur darah seperti nanah.
Jika Ada
Kelainan
Perbincangan
masih berlanjut walau pun saya sudah mendapat hasilnya. Alhamdulillah kondisi
leher rahim baik.
Bagaimana jika
seseorang mendapat hasil sebaliknya yang ditandai dengan terlihatnya lesi warna
putih dengan ukuran tidak lebih dari kriotip? Dokter akan melakukan tindakan
krioterapi yang dapat dilakukan di Pusat Kesehatan Masyarakat.
Apabila
ukurannya melebihi kriotip, maka petugas kesehatan akan merujuk ke rumah sakit
untuk tindakan selanjutnya.
Sadari
Selanjutnya
saya bersiap mengikuti Sadari. Namanya agak unik ya. Ini adalah pemeriksaan
payudara yang dilakukan sendiri. Tentunya kali ini saya akan diajari oleh
tenaga medis terlatih.
Serupa dengan
pemeriksaan IVA, tempat pemeriksaan Sadari juga berada di ruang tertutup. Tujuan
dilakukan pemeriksaan ini karena kita lebih mengenal diri kita sendiri. Jika terjadi
perubahan, sudah pasti kita sendiri yang merasakan dan mengetahuinya sejak
awal.
Kenapa Harus
Dilakukan Sadari
Seperti yang
sudah saya sebutkan di atas bahwa peringkat pertama penyakit yang menyerang
wanita adalah kanker payudara. Risikonya sangat besar karena bisa menyebabkan
kematian.
Tindakan pencegahan
yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau
Sadari.
Sadari dapat
dilakukan setiap bulan sekali setelah menstruasi. Sejatinya Sadari dilakukan
semenjak seorang wanita mendapatkan menstruasi pertama atau pada usia 12 tahun.
 |
Yuk, lakukan sadari (foto: koleksi pribadi) |
Cara
melakukan Sadari
Karena sifat
pemeriksaannya dilakukan secara mandiri, tidak ada alat berarti yang harus
disiapkan. Cukuplah sebuah cermin dan kedua tangan.
Berikut tata
cara melakukan sadari:
1.
Berdirilah
di depan cermin. Angkat kedua tangan dan amati dengan teliti payudara Anda.
2.
Perhatikan
bila ada benjolan, perubahan bentuk pada kulit dan putting, serta payudara
secara keseluruhan.
3.
Rapatkan
kedua tangan dan tekanlah telapak tangan dengan kuat sehingga payudara menonjol
ke depan dan amati kembali apakah ada benjolan, kulit mengerut seperti kulit
jeruk atau cekungan seperti lesung pipi dan puting susu yang tertarik ke dalam.
 |
Cara melakukan Sadari (foto: koleksi pribadi) |
4.
Pencet
dan urutlah pelan-pelan daerah di sekitar putting sampai ke arah ujung putting dan
amatilah apakah keluar cairan yang tidak normal, seperti putih kekuningan yang
terkadang bercampur darah seperti nanah. Pada wanita menyusui bedakan dengan
asi. Lakukan secara bergantian.
5.
Rabalah
seluruh permukaan payudara dengan cara meraba dengan ujung dari tiga jari
tengah yang dirapatkan. Lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi
mantap, dimulai dari pinggir sampai ke putting dengan mengikuti arah putaran
jarum jam. Lakukan secara bergantian.
 |
Sadari dapat dilakukan dengan berbaring (foto: koleksi pribadi) |
6.
Berilah
perhatian khusus pada bagian kiri dan kanan atas payudara karena di situlah
yang sering ditemukan tumor payudara.
Akhirnya seluruh
tahapan pemeriksaan selesai. Saya bisa kembali ke rumah dan melakukan Sadari
sendiri. Untuk teman-teman, jangan ragu melakukan pemeriksaan dini, mencegah
lebih baik dari pada mengobati.
bermanfaat banget kak infonya.
BalasHapusaku termasuk paling suka baca info ttg kanker. karena anak tunggal dan alm ayam meninggal karena kanker, jadi kaya mawas diri gitu. kalau sadari aku udah rutin sih, soalnya bisa dibilang gampang.
btw kak kalau IVA biayanya berapa ya?
Salut sama mbak putri yang peduli sama kesehatannya. Memang perlu banget melakukan sadari dan tes iva. Kalau nggak salah tes iva sudah bisa dilakukan di puskesmas. Biayanya tentu sangat terjangkau.
HapusPenting bgt ini untuk kita para wanita agar trhindar dari hal yg tdk diinginkan & hidup masa depan bisa lebih baik tanpa kekhawatiran ... Agak aware jg sih yaa kasusnya naik jd pringkat 2 huhu
BalasHapusYup, usahakan sedari dini rajin memeriksakan diri mbak. Langkah awal bisa ke puskesmas terdekat.
HapusMemang bener kak, gk boleh dipandang remeh persoalan kanker serviks ini, jika perlu, lakukan pencegahan secara dini. Sama halnya dgn kanker payudara, jgn smpe deh kt kena ini, dn mdh2an gk akan pernah
BalasHapusYup setuju mbak. Tetap jaga kesehatan dan rajin periksa biar lebih tenang.
Hapusaku bacanya kok jadi deg2an ya mbak hihihi.. oya, pian ceknya di mana? ulun pap smear belum pernah, apalagi IVA ini.
BalasHapusWaduh sampai bikin mbak mia deg-degan
Hapus.maaf ya mbak. Kemarin ikut periksa di acara hari keluarga di dprd. Tapi tes iva bisa dilakukan di puskesmas mbak. Kalau pap smear ulun kada tau tempatnya.
kalau saya pernahnya tes papsmear sih waktu medical check up di kantor. pengen tes lagi euy kayaknya yang IVA ini lebih mudah ya tesnya
BalasHapusSaya malah belum pernah pap.smeat mbak, dulu nggak dapat kuota. Iva memang lebih sederhana dibanding pap smear. Bisa di puskesmas mbak. Pemeriksaannya sebentar kok.
HapusNgilu aku mbak setiap kali denger nama penyakit apalagi yang seperti ini. Semoga lebih banyak wanita yang melek dan rutin melakukan pemeriksaan.
BalasHapusIya mbak nisa, gimana gitu dengarnya.
HapusSuka ngeri dan takut kalau mau periksa kesehatan ini, takut karena prosesnya dan takut kalau2 ada kelainan dengan kesehatan kita. Contoh IVA ini wajib banget buat kita para wanita ini ya mba, mau deh kalau ada pemeriksaan jg nanti
BalasHapusBuang rasa takut jauh-jauh mbak dina. Demi dan atas nama kesehatan sebaiknya memeriksakan diri sedari dini.
HapusBuang rasa takut jauh-jauh mbak dina. Demi dan atas nama kesehatan sebaiknya memeriksakan diri sedari dini.
HapusDari awal kuliah neh aku diajarin memgenai sadari ini karena memang penting banget sih sadari ini dan tentunya bisa periksa sendiri di rumah. Hehe
BalasHapusWah top.mbak rima. Ini patut ditiru.
Hapus