Beberapa kali ke Bandung, tidak membuat saya bosan. Apalagi kawasan Lembang, kehijauan dan hawa dinginnya benar-benar melenakan. Maka, ketika mendapat tawaran menginap di Sangria Resort and Spa, saya tidak akan melewatkannya.
Ke Bandung, Aku kan kembali
Waktu mendekati pukul 15.00 ketika saya sampai di Pasteur.
Begitu kaki menjejak maka resmilah saya tiba di Ibukota Provinsi Jawa Barat.
Dari sini saya masih harus melanjutkan perjalanan menuju
Lembang, tepatnya ke Sangria Resort and Spa. Selama beberapa hari, penginapan
itu akan menjadi tempat tinggal sementara.
|
Selamat datang di Sangria Resort and Spa Lembang (foto: koleksi pribadi) |
Rasanya tak sabar ingin segera tiba. Kabarnya pemandangan di
sana sangat indah.
Dengan menggunakan taksi, saya melanjutkan perjalanan.
Kendaraan berwarna kuning itu menyusuri jalan-jalan kecil yang mendaki dan
berkelok. Di beberapa ruas jalan, badan jalan seakan mengecil karena diapit
rumah penduduk.
Meski sepertinya tidak mungkin dilalui dua buah mobil, toh
taksi melaju dengan nyaman. Saya sendiri menyibukkan diri melihat sekeliling,
seperti ingin merasakan kembali udara Bandung yang dulu pernah terekam indah di
benak.
Lepas melewati jalan kecil, taksi akhirnya bisa melaju di
jalan besar. Sebuah alun-alun terlihat di kiri jalan. Inilah alun-alun Lembang.
Dulu belum ada.
Kemacetan mulai terasa. Katanya, saya beruntung datang saat
puasa sebab kemacetan akan lebih menggila saat akhir pekan tiba. Ketika itu
wisatawan seakan tumpah ruah, semua ingin menikmati liburan di berbagai tempat
wisata di Lembang.
Apa pun itu, saya benar-benar menikmati perjalanan. Walau
pun saya tahu tidak akan mungkin mendatangi salah satu dari sekian banyak
tempat wisata yang sangat disukai banyak orang. Tapi bisa sampai di Bandung
sudah sangat menggembirakan hati.
Lepas dari kemacetan, taksi mulai berbelok ke jalan
Holtikultura. Letak penginapan ada di ujung jalan menurun. Sebuah tulisan besar
berwarna kuning menjadi tanda bahwa inilah akhir perjalanan darat saya.
Hiruk pikuk jalanan seketika sirna. Hanya ada kehijauan dan
kesejukan untuk saya nikmati. Tanpa memakan waktu lama, saya sudah bisa
mendapati kamar untuk merebahkan badan.
Lembah
Sebagai kawasan berbukit-bukit, kontur kota Lembang tentu
tidak rata. Demikian juga dengan letak Sangria Resort and Spa yang berada di
sebuah lembah. Saya mendapati banyak anak tangga di sini.
Untuk menuju kamar, saya harus melalui beberapa anak tangga.
Anak tangga cukup banyak harus saya lalui ketika menuju restoran dan kolam
renang.
|
Turun,,turun,,ke lobby hotel (foto: koleksi pribadi) |
Ketika pertama kali melewati anak tangga ini, saya agak tersenggal-senggal.
Pertanda jelas kalau sangat perlu olahraga.
Lapang dan Nyaman
Namun, saat ini lupakan soal olahraga, sebaiknya
istirahatkan diri dulu di kamar. Ah, kamarnya sangat nyaman dan lapang.
|
Ruangan kamar yang nyaman (foto: koleksi pribadi) |
Dua buah tempat tidur ukuran single disatukan. Dua buah
bantal besarnya terlihat begitu nyaman.
Sabar, simpan dulu tas di atas kursi di dekat tempat tidur.
Kemudian, masukkan koper ke dalam lemari besar dekat pintu kamar mandi.
Sebuah brankas siap dipakai menyimpan perhiasan atau barang
berharga lainnya. Benda berwarna hitam ini tidak saya sentuh, saya justru lebih
tertarik pada gantungan baju yang bisa dipakai menggantung jaket dan celana.
|
Penyimpanan barang berharga (foto: koleksi pribadi) |
Kalau biasanya saya tidak bisa lepas dari air putih, kali
ini dua botol kemasan air serta beberapa kantung berisi kopi, teh, dan gula
tidak saya sentuh. Nanti saja kalau sudah tiba waktu berbuka puasa.
Sekarang lebih baik membuka jendela kamar dan lihat apa yang
tampak di luar sana.
|
Kamar mandinya bersih dan nyaman (foto: koleksi pribadi) |
Wow, kesegaran langsung menyapa. Hutan bambu dan kerimbunan
pepohonan benar-benar menyejukkan mata. Di kejauhan terlihat sebuah gunung
tinggi menjulang. Mungkinkah itu gunung Tangkuban Perahu?
Sayang, saya malas memecahkan misteri. Lebih baik istirahat
sejenak hingga waktu berbuka puasa tiba.
Bersantap di Citrus Restoran
Mendekati waktu berbuka, saya menuju restoran. Kali ini saya
sudah lebih segar dan siap menaiki satu per satu anak tangga.
Seorang staf hotel menyapa di depan pintu masuk Citrus
restoran. Ruangan besar bernuansa cokelat itu sangat nyaman.
|
Restoran Citrus (foto: koleksi pribadi) |
Deretan meja makan di tata di tengah ruangan. Di sekelilingnya
terdapat meja-meja untuk meletakkan makanan.
Bagian kanan dari pintu masuk, disajikan aneka masakan,
mulai dari makanan pembuka hingga makanan utama. Menu yang disajikan sangat
beragam.
Untuk makanan berbuka puasa berada tepat di seberang pintu
masuk. Ada kejutan unik yang saya dapati, sajian menyerupai zuppa soup,
ternyata tidak berisi soup, melainkan bubur mutiara berwarna merah jambu. Orang
Bandung memang kreatif.
Berjalan sedikit ke arah kiri, saya mendapati meja-meja
dengan alat khusus untuk meletakkan buah-buahan. Lalu ada berbagai macam kue
manis serta roti.
Setelah membawa beberapa makanan kecil, kini waktunya
berbaur bersama teman-teman. Menikmati obrolan ringan sebagai salam perkenalan.
Pemandangan dari Ruang pertemuan
Malam yang melelahkan itu sudah berlalu. Entah karena lelah
atau hawa sejuk pegunungan mampu membuat saya tertidur lelap.
|
Dari balkon inilah saya melihat para tupai bermain (foto: koleksi pribadi) |
Pagi ini udara cerah sekali. Waktunya untuk melihat dan
menikmati ruang pertemuan. Sebelumnya, nikmati dulu hadiah kecil dari alam di
luar sana. Empat ekor tupai tampak asyik bermain kejar-kejaran di sebuah pohon
besar di dekat balkon kamar. Mereka sama sekali tidak terusik dengan kehadiran
saya. Terima kasih untuk pertunjukkannya, teman.
Baiklah, mari menuju ruang pertemuan. Ruangan ini cukup
besar. Dinding dan lantainya ditutupi oleh kayu. Material ini membuat suasana
di dalam ruangan terasa hangat.
|
Ruang pertemuan (foto: koleksi pribadi) |
Salah satu dinding di ruangan ini rupanya sengaja dibuat
terbuka. Sebagai pembatas dihadirkanlah jendela berukuran besar.
Begitu tirai disibak, pemandangan benar-benar menawan. Sungguh
tidak akan membosankan melihatnya.
Kolam renang dan Cahaya
Dari tepi balkon ruang pertemuan, saya bisa melihat sebuah
taman serta kolam renang di bawah sana. Ah, sepertinya sangat menyenangkan
duduk-duduk di tepi kolam.
|
Salah satu sudut kolam renang di Sangria Resort and Spa (foto: koleksi pribadi) |
Baiklah, mari menuju ke sana. Mari kembali meniti anak
tangga.
Perjalanan menuruni anak tangga berlangsung menyenangkan.
Beberapa menit kemudian saya sudah tiba di tepi kolam renang.
Kolam renang ini dibuat di tepi lembah. Ukurannya tidak
terlalu besar, namun cukuplah untuk berolahraga.
Kalau pun malas menceburkan diri di air yang dingin,
berendam saja di kolam air panas berbentuk bulat. Atau nikmati sauna yang ada
di dekat tempat olahraga.
|
Berendam sambil melihat pemandangan (foto: koleksi pribadi) |
Duduk-duduk sembari melihat pemandangan juga bisa. Beberapa
bangku santai bisa dipilih. Pastinya akan lebih asyik kalau ditemani camilan
dan minuman.
Tepat di atas kolam renang, terdapat ruang terbuka yang
dilengkapi bangku dan meja. Perkiraan saya, tempat ini kerap dimanfaatkan untuk
mengadakan acara makan bertema barbeque.
Hmm, menyenangkan juga duduk di sini. Pelan-pelan, senja pun
datang. Saatnya kembali ke atas, kembali meniti anak tangga.
Cahaya
Berbeda dengan kemarin, pagi ini saya memilih kembali ke
bawah, ke area kolam renang. Bukan untuk bermain air, melainkan menuju taman
yang berada di bagian kiri bawah.
Tidak ada kursi yang di tata di sana, hanya ada pepohonan
yang ditanam dengan rapih. Beberapa pohon palem seperti pilar yang berdiri
tegak.
|
Seperti berada di dunia antah berantah (foto: koleksi pribadi) |
Seiring pergerakan bumi, pelan-pelan muncul cahaya dari
balik rerimbunan dedaunan. Lama kelamaan cahayanya semakin kuat.
Ya, ampun. Indah sekali. Seperti ada lampu sorot besar ke
arah saya berdiri. Suasana seketika berubah menjadi lembut dan sahdu. Saya
seperti berada di negara antah berantah. Kehijauan dan cahaya adalah perpaduan
sempurna untuk membuka hari.
|
Lelah tapi senang (foto: koleksi pribadi) |
Ah, pemandangan yang sangat menakjubkan. Benar-benar
mengesankan dan sangat sulit dilupakan. Sebuah kenangan yang tidak akan lekang.
Mungkin kenangan itu akan menuntun saya kembali berkunjung ke sana. Mungkin.
Alamat: Jalan Hortikultura No. 88, Jayagiri, Lembang, Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40391
Oke juga nih kayanya buat ajak keluarga ke sini.. baru tau ada hotel ini stlh baca blog Mbak Utari.. terima kasih Mbak ulasannya :)
BalasHapusWhoaaaaaa...jadi kepingin ke sana juga. Saya suka tipe penginapan seperti ini. Karena saya orangnya intorvert dan tak terbiasa jalan-jalan. Jadi gampang lelah kalau ketemu orang banyak selama perjalanan, apalagi kalau habis ke tempat liburan yang ramai, haduh, saya perlu recharge energi di tempat yang adem, tenang dan bernuansa alam kayak gini.
BalasHapuswah ternyata mbak Ira suka yang sepi. pasti cocok nginep di sini karena memang tidak ramai biar pun dekat sama kawasan wisata. enak deh.
HapusWaaah asiknya mbak penginapan nya. Lembang emang enak bgt buat liburan eh tambah penginapan yang Oke ya. Tks mbak utari
BalasHapusiya mbak, penginapannya asyik buat istirahat.
HapusTempatnya cozy sekali ya, cocok untk mnghilangkan penat memang, dlu prnh ke bandung juga cm blm tau kalau ad resort ini next time kalau ad jodoh ke bandung lagi mau coba ke resort ini hehe
BalasHapusnah, kapan ke bandung mbak melisa, jangan lupa nginep di sini ya.
HapusMba aku kaya terbawa suasana dari cara mbak bercerita. Seperti nyata dan kaya mengalami sendiri. Semoga suatu hari bisa kesana juga
BalasHapusterima kasih mbak ruli, saya jadi gimana gitu pas baca komentar mbak. semoga saya bisa menulis lebih baik lagi. amin.
Hapusceritanya bikin kangen sama lembang deh 😠lama banget gk ke bandung. apalagi ke barga makan siomai
BalasHapusbandung memang surga makanan ya mbak. sayang kemarin saya justru nggak sempat nyobain makanan. terlalu capek sama jadwal pelatihannya.
HapusDuh, kolam renangnya bikin mupeng walaupun aku gak bisa renang. Hehe... Next year kayaknya bakal ke Bandung nih. Semoga bisa explore juga.
BalasHapustenang mbak, saya juga kemarin nggak berenang. dingin banget mbak. eh sebenarnya ada kolam air hangat untuk berendam sih, tapi nggak nyoba karena sibuk foto-foto.
HapusDuh, ceritanya mba.. Jadi pengen kesana juga. Aku blm pernah ke lembang sih. Tyt keceh jg y disana.
BalasHapusayo mbak winda main ke bandung, dijamin jatuh hati dan nggak bisa berpaling deh.
HapusWah jadi pengen kembali ke Bandung huhu
BalasHapusEnak tempatnya mbak, sejuk dan nyaman. Bisa jd rekomendasi nanti kalo pergi kesana.
Salam,
www.rizkyashya.com
bandung itu adem dan makanannya enak. mau belanja juga oke. pokoknya paket komplet deh.
Hapus