Hore, Banjarbaru punya lokasi wisata baru. Namanya Menara
Pandang 33. Letaknya di Loktabat Selatan, tepatnya di Rt. 03. Kabar ini sudah
saya tahu sejak beberapa hari lalu. Waktu itu seorang teman menggunggah foto
dengan latar belakang menara warna-warni. Wah, saya langsung kepo abis. Merasa
kalah set karena nggak tau kalau ada bangunan sebesar itu.
Mengandalkan petunjuk yang diberikan, saya mencoba menyusuri
jalan sambil mengenang masa lalu. Hahaha, maaf lebay. Dulu, setiap hari saya
melalui jalan ini menuju sekolah anak-anak. Sekarang tidak lagi semenjak jalur
antar jemput berubah. Tidak lagi melewati jalan Ahmad Yani, cukup melintasi
jalan Panglima Batur saja. Wajar dong kalau saya melewatkan proses pembangunan
menara baru ini.
 |
Pintu masuk lain menuju menara pandang 33 Banjarbaru |
Untuk menebus rasa ingin tahu, saya memutuskan untuk melihat
dan menaiki menara pandang. Keinginan itu tercapai kemarin. Tepat di hari
minggu sore, saya akhirnya sampai juga di bangunan warna-warni ini. Yeay.
Belum banyak orang yang menyambangi menara pandang 33. Pasti
karena kabarnya belum tersebar ke seluruh jagat dunia maya. Ah, sesuailah
dengan prediksi saya, jadi nggak perlu ramai-ramai naik ke atas menara. Lebih aman.
Memandangi sungai Kemuning
Sesampainya di lokasi, pandangan saya langsung tersita pada
bangunan segitiga besar itu. Berdiri tegak di antara sisi sungai Kemuning.
Seluruh bangunan dibuat menggunakan kerangka besi baja.
Seluruh bagian kiri dan kanan menara yang mengarah ke sungai
diberi pagar. Tingginya sekitar semeter. Agak ngeri juga sih karena menurut
saya kurang tinggi sebab cukup mudah diloncati. Ah, mudah-mudahan ketakutan
saya tidak terbukti.
Ok, mari naik ke atas menara yang terdiri dari 5 lantai. Saya
bisa dengan mudah naik karena jarak antar tangganya tidak terlalu jauh. Seorang
bapak dan anaknya yang masih berusia 5 tahun juga ikutan naik. Semakin ke atas,
ukuran menara semakin kecil.
Di lantai pertama dan kedua tidak ada persoalan. Namun,
begitu menginjak lantai ketiga, saya mulai was-was. Kok, tiba-tiba terasa
goyangan. Tidak keras sih, namun cukup terasa juga. Ah, mungkin perasaan saya
saja yang gamang karena sudah lama tidak naik ke tempat tinggi. Saya lihat, si
bapak dan anaknya santai-santai saja. Begitu juga seorang mbak yang sibuk
berfoto ria. Ok, nggak ada masalah kok.
 |
Kelokan sungai kemuning dan pegunungan meratus |
Berhasil menepis rasa was-was saya melanjutkan naik ke
lantai keempat. Dari sini saya bisa melihat pegunungan meratus di kejauhan.
Kelokan sungai Kemuning serta pagar warna-warni membuat pemandangan semakin
indah.
Tanggung ya, tinggal satu lantai lagi. Naik ah ke puncaknya.
Dan, disinilah saya, di lantai teratas menara pandang. Berbeda dengan lantai di
bawahnya, bagian kanan dan kiri lantai 5 ditutupi plat baja yang diberi lubang.
Dari lubang ini saya memotret pemandangan yang tampak di depan mata. Sementara
disisi lainnya dihalangi oleh besi yang ditata sejajar.
Hanya 2 menit saya di atas. Cukuplah merasakan goyangannya. Rupanya
hembusan angin cukup terasa, padahal saat itu angin tidak bertiup dengan kuat. Ya
sudah, mari turun lagi.
Jalur ditepi Sungai Kemuning
Sesampainya di bawah, langsung menyusuri jalan di tepian
sungai Kemuning yang rapih.
Jalurnya
lumayan jauh loh, mencapai sekitar 3 kilometer. Jika ditelusuri jalur ini
menuju kampung warna-warni yang ada di Jalan Kemuning. Cocok nih buat olahraga
jalan kaki atau lari. Sudah pemandangannya cantik, nggak perlu kuatir
bersinggungan sama motor.
 |
Ubin beralur untuk para penyandang disabilitas |
Dibalik keindahan yang ditawarkan, saya melihat kesungguhan
Pemerintah Kota Banjarbaru dalam memperhatikan para penyandang disabilitas. Mereka
bisa menyusuri tepian sungai dengan mengikuti tekstur ubin yang dirancang
khusus.
Namun demikian, saya merasa tanjakan
yang dibuat masih agak curam. Hal ini akan menyulitkan para pengguna kursi roda
yang ingin menyusuri tepi sungai Kemuning.
 |
Tanjakan yang curam menyulitkan para disabilitas |
Tanda Peringatan
Sebagai lokasi wisata dan spot foto baru, tentu masih ada
kekurangan. Namun kekurangan ini masih dapat diperbaiki. Contohnya tidak adanya
tanda peringatan tentang batas maksimal orang yang bisa berada di lantai lima. Saat
saya berada di sana seorang diri saja goyangannya cukup terasa. Kemudian jarak
antara anak tangga terakhir dengan lantai menara terlalu longgar. Jarak ini cukup
longgar untuk dimasuki kaki seorang anak yang tentu akan membahayakannya.
 |
Jarak antara anak tangga dan lantai cukup rengang |
Area spot foto yang berada di sekitar menara pandang juga
perlu diperbanyak. Dengan demikian pengunjung memiliki banyak pilihan area
untuk menuntaskan hobinya. Oh ya, jangan lupakan tempat pembuangan sampah
supaya tidak ada yang membuang sampah sembarangan. Sayangkan kalau tempat yang
indah dan rapih jadi tidak nyaman karena sampah yang bertebaran.
 |
Spot foto di sekitar menara pandang 33 banjabarbaru |
Transportasi
Letak menara pandang 33 sangat strategis. Tepat berada di
tepi jalan Ahmad Yani sehingga bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan umum.
Jika dari arah kota Banjarmasin, gunakan angkutan atau taksi menuju Martapura
atau angkutan luar kota lainnya. Turun di jembatan kembar lalu menyeberangi
jalan. Jika menggunakan kendaraan pribadi, ikuti jalan Ahmad Yani hingga
jembatan kembar. Putar balik dan masuk ke area menara pandang.
Tiket
Gratis
Jam Operasional
Senin-Minggu 24 jam
duuuh kapan ya bisa ke kota2 di kalimantan :). kenpulau kalimantan aku prnh, tp ke brunei nya.. malah blm kalo ke kota2 kalimantan :D. padahl salah satu cabang kantorku, HSBC ada di sana jg. moga2 nanti dpt kesempatan bisnis trip ke sana, jd bisa jeliling banjarmasin sekalian :). ini kayaknya sih ga jauh jg dr HSBC bank. kantor cabang sana di jl ahmad yani soalnya.
BalasHapusmudah-mudahan nanti mbak fanny punya kesempatan bertugas ke sini ya, jadi bisa keliling kota banjarmasin, banjarbaru, dan martapura. oh ya jalan ahmad yani panjang mbak, dari banjarmasin sampai banjarbaru dan martapura, jalan utamanya dikasih nama jalan ahmad yani, tinggal kilometer berapa yang jadi petunjuknya.
HapusWah, pengen banget ke kotanya mbak di Banjarmasin. Semoga suatu saat aku bisa datang kemari ya dan menaiki menara pandang 33. Oia, kok namanya Menara Pandang 33 ya? Aku kira ada 33 tingkat makanya disebut 33, rupanya hanya lima 😅
BalasHapusperihal nama menara 33 itu saya juga belum paham mbak. ada yang bilang menara pandang saja, tapi ada yang menempeli angka 33. ayo mbak main ke banjar.
Hapusbaru banget ini lah, ada menara pandang di kampung pelangi Kemuning, Banjarbaru.... mau nanti kesana, ngajak anak jalanjalan
BalasHapusWisata baru ini mbak, sebenarnya lebih dekat dari jembatan kembar mbak. Asyik mengajak kekanakan ke sini. Puas mainnya.
HapusWow keren Mbak. Kapan iya bisa jalan2 ke Padangbaru. Makasih Mbak
BalasHapusAyo bang main ke sini.
HapusSering lihat menaranya dari pinggir jalan kalau jalan balik dari banjarbaru mau ke banjarmasin, atau lihat di instagram teman2 yang domisilinya Banjarbaru.
BalasHapusSemoga kedepannya semakin mantap ya menara pandang dari segi keamanan saat di atas dan kemudahan dalam membuang sampahnya.
nah, soal keamanan dan kebersihan penting banget diperhatikan. supaya pengunjung nyaman waktu main ke sana.
HapusIni yang masuknya dari jembatan kembar itu kah mbak? Atau deket sama kampung pelangi? Aku kalo lewat jembatan kembar sering liat bangunan warna warni
BalasHapusIya mbak di samping jembatan kembar. kelihatan banget dari pinggir jalan.
HapusAku ngeri liat tangga nya eh 🤔 tapi kapan kapan mau kesana eh jalan jalan hhi
BalasHapusBoleh juga nih tempatnya buat mampir kalau nanti jalan ke Banjarbaru. Sudah masuk gmaps juga jadi tidak terlalu sulit didatangi
BalasHapusdijamin gampang menuju ke sini. pas di tepi jalan jadi dilalui kendaraan umum juga.
HapusWuaah.. Udah ada menara pandang aja di banjar baru yaa.. Duh, aku lama gak jalan kesana loh. Gak update info ini. Jd mupeng kesana nih
BalasHapusayo mbak aswinda main ke sini. ajak anak-anak juga. pasti senang lari-lari di bawah menaranya.
Hapus