|
terbang tinggi walau tanpa bagasi |
|
Siapa sih yang nggak suka jalan-jalan alias
travelling. Pasti nggak ada yang nolak dong! Bahkan kalau habis jalan-jalan,
rasanya susah banget move-on. Maunya liburan terus. Tidak peduli walaupun travelingnya
di dalam kota yang dekat rumah, atau agak jauhan sedikit alias traveling
tipis-tipis gitu. Apalagi kalau sampai jalan-jalan ke luar pulau, ini yang saya
mau hehehe. Intinya kegiatan yang dilakukan bisa menjelajah ke tempat berbeda dan
sejenak melupakan tumpukan pekerjaan rumah.
Saya ini termasuk orang yang senang jalan-jalan.
Kalau lagi bosan di rumah, saya suka muter-muter naik motor keliling kota. Saya
juga nggak menampik jika ada kesempatan untuk jalan-jalan keluar kota. Wah,
malah berharap banget bisa melihat keindahan alam negeri ini. Indonesia tuh
bagus banget lho. Saking kepinginnya, saya rajin nonton acara jalan-jalan di
televisi.
Dulu sekali, saya kerap berkeliling keluar kota.
Waktu itu penjelajahan masih di pulau Jawa. Sekarang juga masih di pulau Jawa
sih, tapi sudah nyebrang karena tinggal di Borneo. Kala masih kelayapan
sendiri, saya nggak pusing dengan bawaan. Pakai tas ransel kecil, bawa dua-tiga
lembar pakaian plus pakaian dalam serta peralatan mandi, sudah cukup bagi saya.
Tetapi sekarang tidak lagi karena ada si kecil. Otomatis bawaan jadi
segambreng. Waktunya mengucapkan selamat tinggal pada tas ransel dan selamat
datang koper.
|
koper besar warna-warni |
Si koper hitam ini ukurannya cukup besar dan harus
masuk bagasi pesawat. Isinya selalu penuh. Maklum bawaan si kecil banyak. Baju,
boneka, hingga sandal semua diangkut. Ketika itu saya tidak pusing karena
bagasi gratis. Tetapi, semenjak layanan bagasi gratis dihilangkan alias harus bayar, rasanya saya
harus mengatur strategi baru saat bepergian dengan si kecil. Harus kembali ke
kebiasaan lama, kembali ke ransel.
Caranya bagaimana? Mungkinkah mengurangi jumlah
bawaan? Jawabnya tentu bisa. Toh saya dulu bisa bepergian dengan bawaan minim.
Sekarang waktunya mengajarkan si kecil hal serupa. Caranya dengan menerapkan 12
trik ampuh mengurangi bawaan agar bagasi tetap aman.
1. Buat
daftar bawaan
Cara ini dulu saya terapkan setiap
kali bepergian. Biasanya saya akan menghitung berapa lama perjalanan dilakukan.
Tujuannya untuk mengetahui berapa jumlah pakaian yang diperlukan, termasuk pakaian
dalam dan peralatan mandi. Jangan lupa obat-obatan dasar untuk antisipasi,
terutama obat sakit perut dan demam. Untuk boneka, maaf ya dek, bawa satu saja atau kita pinjam boneka para keponakan saja. Daftar keperluan ini membantu saya
mengecek kembali barang bawaan agar tidak ada yang tertinggal.
2. Sortir
barang bawaan
Walaupun sudah membuat daftar
barang bawaan, selalu ada godaan untuk menambah barang. Kalau demikian yang
terjadi, saya suka melakukan hal sederhana yaitu meletakkan semua barang yang
akan dibawa. Mirip seperti orang jualan, tapi pakaiannya terlipat rapi. Biar
terkesan rapi, barang-barang ditaruh secara berkelompok. Satu persatu akan saya
sortir untuk menentukan apakah barang tersebut layak untuk dibawa atau harus
ditinggal. Sederhananya, kalau saya mau pergi ke daerah berhawa panas, maka
baju lengan panjang dan syal kesayangan terpaksa dikembalikan ke almari
pakaian. Begitu juga dengan peralatan mandi, kalau perginya hanya 3 hari,
shampo sachetlah yang masuk ke dalam tas.
|
bagasi yang boleh dibawa ke kabin pesawat |
3. Menata
barang bawaan itu penting
Yup, sepertinya sederhana, tetapi
sesungguhnya tidak. Di rumah, urusan menata bawaan ke dalam tas atau koper
alias packing jadi tugas saya karena yang lain angkat tangan. Agar memudahkan
ketika mengambil barang dari dalam koper dan tidak berantakan, celana saya taruh
di bagian bawah. Diikuti oleh kaos dan pakaian dalam. Intinya, pakaian
berukuran besar dan berat ditaruh dibawah, makin ke atas ukuran barangnya makin
kecil. Mirip-mirip sama piramid deh. Kalau cara ini dibalik, yakinlah koper
atau tas ransel akan jatuh ke depan karena keberatan.
4. Gulung
seperti bolu gulung
Aturan ini sudah berlaku umum. Yup,
menggulung pakaian memudahkan dalam mengatur barang-barang di dalam tas ransel
atau koper. Selain lebih rapi, ruangan koper dan tas pun terpakai secara
maksimal. Pakaian pun tidak terlalu kusut ketika dikeluarkan.
|
baju yang akan digulung |
5. Pilih
barang yang kecil
Catatan ini dikhususkan pada
barang-barang untuk keperluan mandi dan pribadi. Menyesuaikan juga sih dengan
peraturan penerbangan mengenai berat maksimal barang cair yang boleh dibawa
yaitu 100 ml/barang. Ukuran barang yang kecil memungkinkan barang-barang
tersebut dikemas di dalam tas khusus. Jadi jangan pernah membawa shampo, sabun,
dan lotion dalam botol berukuran besar ya, pasti akan berakhir di bandara. Kalau
pun kemasan peralatan pribadi itu tidak ada yang kecil, pindahkan saja isinya
ke botol-botol berukuran kecil. Sekarang banyak yang menjual kemasan kosong
untuk bepergian.
6. Gunakan
travel pouch
Di pasaran ada beragam jenis travel
pouch yang bisa dipilih. Saya biasa menggunakan travel pouch yang menyerupai
tas kosmetik untuk menyimpan peralatan mandi plus peralatan pribadi. Lalu
travel pouch yang dilengkapi kantung-kantung untuk menyimpan pakaian dalam.
Jadi semua tidak berantakan dan mudah mencarinya.
|
tas kecil untuk keperluan pribadi |
7. Memanfaatkan
ruang kosong
Saya punya prinsip saat mengepak
barang adalah jangan sampai ada ruang kosong. Maksudnya sih supaya bentuk tas
jadi bagus dan seluruh ruangannya terpakai maksimal. Biasanya kalau ada ruang
kosong akan saya isi dengan handuk kecil atau kaus.
8. Timbang
Urusan timbang menimbang memang
kayak nggak penting, tapi sesungguhnya amat perlu dilakukan. Tentu saja saya
tidak menggunakan timbangan kue karena terlalu kecil. Manfaatkan saja timbangan
badan untuk mengetahui berat tasnya. Kalau pun tidak ada timbangan, cobalah
menganggat tas dengan satu tangan, kalau tidak mampu mengangkat, atau perlu
tenaga ekstra untuk mengangkatnya bisa dipastikan tas keberatan muatan. Bongkar
dan sortir lagi ya.
9. Pelajari
peraturan maskapai
Seandainya segala daya upaya yang
dikerahkan tidak memungkinkan memangkas berat tas bawaan, maka sebaiknya segera
mempelajari peraturan maskapai yang akan digunakan. Ada maskapai yang
memungkinkan penumpang membayar bagasi lebih dulu. Beratnya mulai dari 5 kg
hingga 20 kg. Nilai yang harus dibayar sudah ditentukan oleh maskapai tersebut.
Karena sudah dilakukan lebih dulu secara daring, biaya yang dikenakan lebih
murah dibanding membayar biaya bagasi saat check-in.
|
antri di bagian check in |
10. Kirim
melalui paket
Alternatif lain yang bisa dilakukan
jika barang bawaan banyak adalah mengirimnya lewat paket. Saya beberapa kali
melakukannya terutama saat membeli oleh-oleh. Ketimbang repot menenteng bawaan
dan menambah berat koper ya paketin saja. Umumnya toko oleh-oleh bersedia
mengirimkan melalui agen paket langganan mereka. Atau saya bisa mengepaknya
sendiri dan mengantarkannya ke agen pengiriman. Lebih praktis.
11. Gabung
dengn mailinglist
Saya sejak lama bergabung dengan
salah satu milis penerbangan. Dulu waktu bikin sih nggak kepikiran apa-apa,
cuma senang saja punya milis. Ternyata dengan bergabung ke milis tersebut saya
mendapat ekstra bagasi, lumayankan. Jadi jangan ragu untuk gabung dengan milis
penerbangan ya.
12. Tas
kecil
Selain tas ransel atau koper
berukuran kecil, saya selalu membawa sebuah tas tangan untuk menyimpan berbagai
dokumen dan dompet. Biarpun ukurannya kecil, saya sengaja memilih tas berbahan
tebal agar tidak mudah dirusak orang. Lalu sebisa mungkin tas memiliki
laci-laci tersembunyi sebagai tempat rahasia menyisipkan uang dan dokumen
penting.Si kecil juga saya berikan tas kecil untuk menyimpan boneka berukuran kecil dan gadgetnya.
|
tas kecil untuk anak |
Demikian trik-trik yang bisa digunakan untuk
menyiasati bagasi. Jadi ayo kita jalan-jalan lagi. Keep Going gaes.
Kayaknya lebih praktis kalo barangnya dipaketinya, jd gausah bawa banyak2😅
BalasHapusBtw salam kenal mba, kalo berkenan kunjungi balik blog saya ya🙏🏼
salam kenal kembali mbak. benar mbak Hafizh, kalau oleh-oleh saya lebih milih dikirim saja.
Hapuslebih praktis dikirim deh
BalasHapusyup bener mbak inez. enak nggak capek angkat-angkat.
HapusWah tips efisien, oleh oleh dipaketin aja. setuju mbak, karena biasanya kan oleh oleh banyak banget klebih banyak dari baju yg dibawa :")
BalasHapushahaha kalau udah belanja bisa lupa waktu dan pasti buanyak ya mbak. ini sih yang bikin bawaan beranak pinak.
HapusSebisa mungkin aku selalu bawa ransel biar cukup dibawa ke kabin aja.
BalasHapusbenar mbak, nggak antri lama juga untuk ambil bagasi. mudah-mudahan nanti saya bisa kembali ke ransel.
HapusTrik menggulung baju tuh yang penting banget. Terus, yang suka menghabiskan tempat adalah pakaian dalam yang pakai kawat (tahu, kan...). Itu, biasanya saya tumpuk-tumpuk, terus rongganya diisi barang lain yang muat.
BalasHapusiya benar mbak. urusan pakaian dalam berkawat itu memang perlu perhatian khusus.
Hapuskalau saya selalu sediakan ruang kosong buat oleh-oleh. jadi sejak berangkat nggak akan diisi penuh tasnya. dan untungnya saya nggak demen belanja dan hanya belanja seukuran ruang kosong yang sudah saya sediakan di tas. jadi aman deh, bagasi. hihihihi
BalasHapustriknya mbak keren. saya harus bisa belajar kayak mbak, membatasi belanja oleh-oleh.
HapusAne kapok mbak gara" bawa bagasi ngak kontrol lupa timbang, setelah di bandara di suruh bayar 700 ribu, pdahal dulu uda free 5 kg, tekor 😁
BalasHapuswow banget mas Arif. kok bisa banyak buanget yang dibawa hahahaha. belanja itu memang menyenangkan sih. apalagi kalau lihat yang unik dan lucu, bisa kalap ya mas.
Hapussebagai seorang traveler akupun muter otak mba :p. dr dulu sbnrnya aku slalu bawa koper kemana2. tp biasanya slalu naik citilink utk domestik. ke LN udh pasti wajib pake bagasi kalo aku. ga akan mungkin tanpa itu krn belanjaan aja slalu beranak kopernya :D. Tp utk LN msh gamoang, krn tiket full service pun msh srg murah. asal rutin aja ikutin kapan promo nya. dan aku slalunya dapet.
BalasHapustp utk tiket domestik, ini diaaa masalahnya :D. jd ga bisa srg2 ke medan, sjk hrg naik . untungnya citilink yg aku tau blm nerapin bagasi berbayar, tapi akaaan :p. so hrs prepare banget. tp kalo terpaksa, mau ga mau sih mba, terpaksa nunggu garuda promi supaya bisa ttp pakai bagasi hahahaha. krn kalo beruntung, garuda promo hrgnya bisa turun banget. lumayankan bagasi gratis, full entertainment pula :)
hahaha kemana pun pergi oleh-oleh pasti bikin bagasi membengkak ya mbak Fanny. saya pun demikian. sekarang disiasati dengan mengirimkan lewat paket. tinggal ngatur kapan waktu pengiriman supaya pas barang sampai saya sudah di rumah.
Hapus