Sudah 4 tahun saya
tidak ke kota BSD. Ternyata kawasan ini berkembang begitu pesat. Komplek perumahan,
pusat perniagaan, dan perbelanjaan tumbuh bak cendawan dimusim hujan. Tetapi semua
itu tidak menarik perhatian saya. Saya justru antusias mengiyakan ajakan
seorang teman untuk mengunjungi sebuah kampung yang masih tersisa di sana. Ya,
siapa sangka ditengah lebatnya hutan beton terdapat sebuah oase bernama kampung
Lengkong Kulon, Pagedangan, BSD, Tangerang.
|
KBA Lengkong Kulon yang bersih dan asri |
Ternyata untuk ke sana kami
perlu ditemani seorang pemandu. Kalau tidak, siap-siap saja berputar-putar tak
tentu arah. Kejadian ini dialami seorang teman yang akhirnya menyerah dan
memilih kembali ke rumah.
Saya bisa memakluminya
sebab kampung itu sepenuhnya tertutup pagar beton. Tidak ada gapura apalagi
papan petunjuk arah. Hanya ada beberapa bagian panel pagar beton terbuka dan
jalan aspal kecil. Inilah pintu masuk ke Kampung Lengkong Kulon. Setelah melewati pagar beton, seketika saya merasakan aura yang berbeda. Tidak lagi kaku dan dingin, tetapi hangat dan ceria. Seperti masuk ke dunia lain saja.
Perihal nama,
sebenarnya kampung Lengkong Kulon dikenal dengan nama Kampung Sawah.
“Masyarakat asli menyebut kampung ini kampung sawah, tetapi sekarang sawahnya
sudah hilang. Tinggal namanya saja,” terang Yuli Sulastei seorang kader di
sini.
Meski “terjepit” warga
Lengkong Kulon berusaha menjaga akar budaya Betawi yang dimilikinya lewat
tradisi palang pintu. Setiap rombongan tamu yang datang akan disambut oleh
sekelompok pemuda berpakaian pangsi. Setelah
adu kemampuan bermain silat, barulah para tamu dipersilahkan masuk.
Saya senang melihat
semangat yang diperlihatkan kaum milenial ini dalam menjaga budaya bangsanya.
Lebih membanggakan lagi, walaupun rumah penduduk saling berhimpitan kampung ini
bersih. Tidak ada sampah berserakan. Nyaman sekali.
|
Anak-anak sudah mengenal tradisi palang pintu |
Saya yakin pasti banyak
pengembang berlomba-lomba menguasai kampung seluas 240 Ha ini. Beruntung warga
berhasil mempertahankannya. Bahkan mengembangkannya menjadi Kampung Berseri
Astra pada tahun 2016. Wah, saya benar-benar angkat topi untuk kerja keras
mereka.
Ditemani Yuli,
saya berkeliling kampung. Sepanjang jalan kami tenggelam dalam perbincangan menarik. Barulah saya tahu tidak mudah mendapat
predikat Kampung Berseri Astra. Warga harus bersaing dengan wilayah yang ada di
kecamatan yang sama. Perjuangan itu dimulai dengan mewujudkan RW Siaga Aktif. Tekad
dan kemauan warga untuk belajar dan mengembangkan diri menjadikan kampung
Lengkong Kulon unggul dibandingkan kandidat lainnya.
4 Pilar kekuatan
|
Kekuatan yang saling berkaitan |
Sejak resmi menyandang
nama KBA Lengkong Kulon, semangat warga semakin tinggi. Lari mereka seperti
tidak tertahankan. Satu persatu pilar kekuatan mulai didirikan. Di awali dengan
pilar kesehatan melalui kegiatan Posyandu dan Posbindu. “Di Posbindu, warga
bisa melakukan pemeriksaan awal katarak dan pendaftaran BPJS. Lalu ada program Ibu Asiks berupa pendampingan
untuk ibu-ibu yang menyusui. Supaya mereka bisa memberikan ASI
eksklusif pada bayinya. Ada piagam dan hadiah khusus untuk mereka yang mampu
melewati tahap ini,” aku Yuli.
Saya sempat berpapasan
dengan sejumlah remaja berseragam pramuka. Timbul pertanyaan, apakah mereka
juga mendapat pelayanan kesehatan? Sebab mereka generasi emas yang harus
dijaga. Seperti tahu apa yang ada dipikiran saya, Yuli menjelaskan bahwa
kesehatan para remaja dipantau melalui kegiatan Posbindu. Namun, untuk kalangan
milenial ini ditambah dengan pengetahuan mengenai bahaya narkotika.
Yuli lantas membawa
saya ke Paud dan Taman Kanak-kanak. Tempat pendidikan ini merupakan pilar
pendidikan. Sekolah ini mempunyai 45 siswa terdiri atas 15 siswa PAUD dan 30
siswa TK. Walau pun bangunannya tidak terlalu besar, tetapi para siswa memiliki
banyak kegiatan. Mulai dari membaca buku, mendengar dongeng, bercocok tanam,
menyanyi, menari, dan bermain.
|
Pilar pendidikan yang ada di KBA Lengkong Kulon |
Khusus untuk kegiatan
menanam, siswa akan diajak ke kebun Sabilulungan yang letaknya tak jauh dari
sekolah. Rupanya kebun ini perwujudan dari pilar lingkungan. Tempatnya memang
agak tak lazim karena berada di areal pemakaman. Tanah seluas 300 meter itu
ditanami berbagai macam tanaman, ada terung, caisim, kangkung, bayam, okra, jagung
hingga singkong.
Masa tanam pun diatur
sedemikian rupa agar panen bisa dilakukan secara berkesinambungan. Hasil panen
selain dinikmati sendiri oleh warga juga dijual ke tempat lain. Hasil yang diperoleh
dari penjualan sayur mayur digunakan untuk membayar gaji seorang penggelola
kebun.
|
4 pilar yang saling berkaitan |
Untuk meningkatkan
pendapatan dari hasil kebun, kaum ibu tidak mau tinggal diam. Mereka mengolah
buah-buahan seperti mangga dan kueni menjadi jus. Rasanya enak dan segar. Nilai
jualnya pun lebih tinggi dibanding jika menjualnya dalam keadaan utuh. Secara
tidak langsung, warga mulai mengembangkan pilar kewirausahaan.
|
Aneka jus buatan Ibu-ibu KBA Lengkong Kulon |
Selain jus buah, ada
minuman lain yang baru saya temui di sini yaitu teh telang. Minuman ini dibuat
dari bunga telang yang dikeringkan. Rupanya pembuatan teh telang bersumber dari
kebiasaan masyarakat membersihkan mata anak-anak dengan tetesan air bunga telang.
Minuman ini berwarna ungu dan rasanya enak.
Keempat pilar yang
dikembangkan masyarakat sesungguhnya saling berkaitan, saling menguatkan. Jika
ada salah satu pilar yang roboh, maka pilar lain tidak dapat berfungsi secara maksimal.
Oleh karena itu warga bersama Astra terus berupaya mengembangkan setiap pilar
agar semakin kokoh dan kuat.
“Belum lama ini kami
menerima gerobak baca untuk melengkapi perpustakaan kecil yang ada di masjid
Al-istiqamah. Warga juga diajak membuka usaha yang dibutuhkan oleh lingkungan,
seperti usaha pencucian pakaian, warung, dan pembuatan kompos dari sampah rumah
tangga. Para kader juga rajin ikut serta dalam berbagai macam pelatihan,
hasilnya kami masuk 5 besar Posyandu tingkat nasional,” tutur Yuli bangga.
KBA Lengkong Kulon
Puas berkeliling, kami
beristirahat di teras masjid Al-istiqomah. Beberapa anak terlihat asyik membaca
buku yang diambil dari gerobak baca. Gerobak berwarna biru itu berisi berbagai
macam buku dan bisa dibaca secara gratis oleh warga.
Beruntung saya bertemu dengan
Bapak Boy Kelana Soebroto, Head of
Corporate Communication PT. Astra International TBK. Dari beliau saya tahu
bahwa KBA Lengkong Kulon merupakan salah satu dari 77 KBA yang tersebar di
seluruh Indonesia. “KBA merupakan program kontribusi sosial berkelanjutan Astra
yang ditujukan kepada masyarakat. Konsep ini mengintegrasikan 4 pilar program
yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan kewirausahaan,” jelas pak Boy
Kelana.
|
Tahapan penentuan KBA |
|
Untuk bisa menyandang
predikat KBA, Astra harus melakukan
seleksi ketat. Diawali dengan langkah
koordinasi secara intern perusahaan lalu dilanjutkan dengan pembentukan tim
KBA. Selanjutnya tim akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk
menyelaraskan program yang dibuat dengan program pemerintah. Koordinasi ini
juga membantu memudahkan tim untuk mengetahui daerah potensial yang dapat
dijadikan lokasi KBA.
Tim lantas bergerak
melakukan kegiatan social mapping
agar diperoleh gambaran mengenai kebutuhan masyarakat dan potensi yang ada.
Dari beberapa lokasi yang dianggap potensial, tim akan menentukan lokasi dengan
nilai tertinggi. Program pun disusun berdasarkan kebutuhan dan potensi daerah.
Setelah itu warga dan Astra melakukan komitmen sebagai tanda program KBA resmi
dijalankan di tempat tersebut.
Melalui program Kampung
Berseri Astra, kerjasama yang dijalin oleh masyarakat dan perusahaan dapat
mewujudkan wilayah yang sehat, cerdas, bersih, dan produktif. Dengan demikian kualitas
hidup masyarakat dapat meningkat.
PT. Astra International
Tbk didirikan di Jakarta pada tahun 1957. Untuk mengembangkan bisnisnya, Astra
menerapkan model bisnis yang berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada semua
lini usaha yang dikelolanya. Dengan bisnis yang beragam, Astra telah menyentuh
berbagai aspek kehidupan bangsa melalui produk dan layanan yang dihasilkan
untuk masyarakat Indonesia.
Bagus banget programnya, pemberdayaan masyarakat secara holistik sampai budaya juga ga luput diperhatikan. Oalaah, by Astra toh, aku pikir pemerintah lo. Hmmm, harusnya pemerintah jangan mau kalah juga.
BalasHapusmudah-mudahan programnya bisa terus bergulir ke banyak tempat agar semakin banyak kampung mandiri di Indonesia
HapusAku belum prnah main ke kampung gni . Nanti kapan2 boleh lahh aku exploree hehe
BalasHapusayo mbak mel, jalan-jalan ke kampung
HapusSawahnya kemana mba ? Mungkin karena sdh terganti dgn bangunan kali ya mba..senang banget kalau tau perkampungan nya bersih wlw pun rumah berdempetan.karena aku kadang males ke desa karena berasa agak gmn gitu dgn masyarakatnya yg kurang menjaga kebersihan.huhu tapi kampung ini top..
BalasHapussawahnya tinggal nama mbak. iya kampungnya bersih jadi enak jalan-jalan disini
HapusSemoga sukses ya mbak Utari untuk tulisannya. Keren lah bisa jalan2 sekaligus bikin tulisan seperti ini. The power of bunda hehe
BalasHapusterima kasih mbak, kebetulan ada kesempatan buat jalan-jalan ke BSD.
HapusWah keren euy kampungnya bisa diberdayakan begitu. Keren nih programnya astra
BalasHapusYg seperti ini harusnya dilestarikan, gak hanya pihak swasta, pemerintah harusnya juga tanggap dan peduli.
BalasHapusAku jadi penasaran dgn kampung itu.
kalau penasaran yuk ah main ke sana
HapusWah sayang bgt ya sawahnya gk ada lagi hiks...
BalasHapusBtw mantap yah, Astra ini membantu kampung Lengkong kulon
iya sawahnya hilang. sebenarnya nggak cuma di kampung lengkong kulon, astra membantu kampung-kampung lain di Indonesia
HapusKeren banget Kampung Berseri Astra ini, aku selalu suka dengan program-programnya. Bikin masyarakat di daerahnya jadi makin berkembang. Memang program yang kek gini harus selalu ditingkatkan. Hahahaha
BalasHapussetuju mbak fatimah, biar kampung tapi keren nggak kalah sama kota
HapusWah kampungmya ini keren banget deh. Ada seninya, ada jualan minuman jus dari ibu-ibu (memberdayakan orang kampungnya biar ada pekerjaan) dan bersih pula. Keren banget.
BalasHapussemuanya terangkum di kampung ini. maju bareng-bareng.
HapusKepngin juga jalan2 sekalian eksplor kampung2 kaya gini. Moga2 suatu saat tercapai. Amiiin.
BalasHapusayo mbak gita, main ke kampung. seru dan menyenangkan. setiap kampung punya cerita sendiri yang keren punya.
HapusSalam kenal Mbak Utari. Kunjungan perdana nih ke blognya Mbak Utari. Kunjungan ke Kampung Berseri Astra memang selalu menyenangkan ya. Ada semangat dan energi berkembang di sana.
BalasHapussalam kenal kembali mbak rindang, senang sekali mbak sudah berkunjung. semoga pertemanan kita terjalin baik.
Hapussalam kenal kembali mbak rindang, semoga pertemanan ini berjalan dengan baik.
Hapus