Jalin menjalin

20180615_082329.jpg

Entah kenapa sekarang benang dan hakpen seperti menjadi teman. Benda ini kerap menemani menepis sepi. Kala menunggu di halaman sekolah, di dalam bank, atau sekadar duduk di teras rumah.

Kali ini, tempatnya berbeda. Sembari menemani si sulung menjalani perawatan, jemari tangan ini kembali menari. Benang katun berwarna ungu muda membalut manik-manik kayu. Satu...dua...tiga...hingga beberapa manik-manik berukuran kecil berselimut benang-benang halus.

Selanjutnya enam buah manik-manik kayu berukuran sedikit lebih besar tertutupi benang. Nah, jumlahnya sudah cukup untuk merangkainya menjadi kalung.

Cari dulu kaitan bagian belakang. Masukkan benang lalu jalin semua manik-manik menjadi satu. Jadi deh kalung manik terbungkus rajutan. Bentuknya sih sederhana, tapi saya suka. Sebab, menunggu menjadi bukan lagi yang membosankan. Namun justru mengasyikan dan menghasilkan.

Komentar