- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
kue lekker |
Dulu, dulu sekali, saya pernah mencicipi kue yang renyah
sekali. Berbentuk setengah lingkaran dengan taburan meses. Kue ini tipis
banget, kalau sekarang serupalah sama crepe. Ukurannya saja yang lebih kecil.
Makan satu rasanya nggak cukup, kue manis dan renyah itu bikin nagih banget.
Sayang tidak banyak yang membuat dan menjual kue bernama
lekker ini. Jadi bisa dibilang kala itu saya beruntung bisa mendapatinya sebab
penjualnya berkeliling dengan gerobak. Tetapi, ingatan akan kelezatan dan
kerenyahan kue itu tidak hilang begitu saja. Masih melekat kuat banget. Hingga suatu
hari, saya sempat melihat seorang penjual kue lekker di ujung jalan.
Asli, saya sampai terpana karena tidak menyangka akan menemukannya
di sini. Di kota tempat tinggal saya
kini. Sayangnya, saat itu tempat pertemuan
kami sangat tidak greget. Saya sedang berada di tengah kerumunan orang-orang
yang asyik menawar sayuran. Yup, saya lagi di pasar melaksanakan tugas negara. Dengan
tergesa-gesa saya berusaha menghampiri, waktu sepertinya tidak mau mengerti dan
membiarkan penjual kue berlalu begitu saja. Sementara saya tertahan oleh para
ibu-ibu yang tidak mengijinkan untuk meninggalkan kerumunan, uhukk, dramatis ya
kayak di sinetron.
Gemes dan penasaran. Sejak itu saya rajin pasang mata buat
mengawasi kalau-kalau paman penjual kue lekker lewat. Berkali-kali gagal. Mungkin
pasar ini bukan jalur utamanya berjualan. Bisa saja hari itu si paman hanya
numpang lewat karena alasan tertentu. Jadi si paman tidak lewat lagi dan
kembali ke jalannya sebab ditunggu para pembelinya. Kecewa berat.
kue lekker |
Sempat melupakan keinginan untuk kembali menikmati kerenyahan
si krepes Indonesia ini, hingga suatu saat, mata melihat seleret resep lewat di
depan mata. Dan, terpampang resep kue lekker yang sangat saya idamkan. Wuihhh,
hati langsung berbunga-bunga. Gembira luar biasa. Cek semua bahannya. Yeay, ada
semua di lemari dapur.
Langsung pasang pengumuman ke si kecil kalau akan membuat kue
lekker. Si pemamah kecil itu langsung semangat 45. Akhirnya mulailah menyiapkan
semua bahannya. Oh ya resep saya dapat dari instagram milik resep_emak_emak,
silahkan kalau mau mencoba:
Kue Lekker
Bahan :
8 sdm tepung beras
4 sdm tepung maizena
3 sdm tepung terigu
2 sachet kopi @20 gram
4 sdm gula halus
1 butir telur
150 ml air
Cara membuat:
Campur bahan kering dengan telur. Aduk dengan balon whisk
hingga rata. Tambahkan air dan aduk rata kembali. Siapkan wajan teflon. Panaskan
di atas api sedang. Buat dadar dengan cara menuang 1 sendok adonan, pastikan
adonan tipis ya. Beri meses atau taburan lainnya. Lipat dua. Angkat dan
sajikan.
Meski bahan dan cara membuatnya sederhana, tapi cara
penggerjaannya membutuhkan kesabaran dan ketabahan. Membuat dadar yang tipis
itu menantang sekali. Ketebalan sedikit kuenya jadi tidak renyah lagi. Berkali-kali
gagal tidak membuat patah semangat. Hingga akhirnya dipakailah kuas untuk
mendapatkan lapisan yang tipis. Tentu saja pelapisan dilakukan berkali-kali dan
dijauhkan dari atas api supaya tidak gosong. Trik ini berhasil dengan baik.
Satu persatu kue lekker jadi. Bukan main senangnya si kecil
meskipun isinya hanya meses tanpa lainnya. Kami pun menikmati kelezatan dan
kerenyahan kue ini dalam waktu 10 menit saja. Sangat cepat, dibandingkan waktu
pembuatannya yang lebih dari 30 menit. Maklum masih amatir. Rasanya senang banget
bisa makan kue ini lagi.
Tidak berhenti sampai dititik menikmati, saya mulai mencari
tahu apa itu kue lekker. Memang belum ada penelitian lebih mendalam tentang
sejarah kue lekker. Sayang juga karena kudapan ini sudah menjadi jajanan
tradisional yang disukai.
Akhirnya dengan bantuan om gugel dan sinyal yang bersahabat,
saya tahu daerah mana saja yang mengenal kue lekker. Rupanya pulau Jawa diyakini
sebagai kota kelahiran kue lekker. Belum diketahui kota mana yang menjadi awal
keberadaan kue ini. Namun jika melihat sejarah, kehadiran bangsa Belanda di
pulau Jawa secara tidak langsung menjadi pencetus lahirnya kue ini.
Bermula dari kegemaran warga Belanda membuat pancake, selain
roti tentunya, untuk sarapan atau teman minum teh rupanya menarik perhatian. Tidak
mau menjadi penonton, warga berinisiatif menduplikasi dengan memakai bahan yang
ada. Agar kue yang dibuat bisa dinikmati banyak orang dan menyesuaikan dengan
ketersediaan bahan, kue ini dibuat tipis saja. Tetapi jangan tanya soal rasa ya,
tak kalah dengan kue asalnya. Endes, enak, alias lekker. Jadilah kue ini diberi
nama lekker, yang diambil dari Bahasa Belanda yang berarti enak.
Bulan berganti, tahun pun berlalu. Kue lekker ini tetap
bertahan dan menjadi camilan yang digemari. Setidaknya kelezatan camilan ini
bisa ditemui di beberapa kota besar di Pulau Jawa, seperti di Solo, Semarang,
Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, hingga Malang. Masing-masing dengan ciri khasnya
sendiri.
Hingga kini kue lekker dijajakan dengan berbagai cara.
Maksudnya ada yang pakai gerobak dan warung. Bentuk gerobak yang dipakai
biasanya tidak terlalu besar. Ada etalase untuk meletakkan kue lekker yang
sudah jadi. Di depan etalase terdapat kompor lengkap dengan wajan untuk memasak
kue.
Penjualnya kebanyakan berkeliling di perkampungan atau
perumahan. Kecuali yang berjualan di warung ya. Persaingan sudah pasti terjadi.
Untuk memikat hati para calon pembeli, para penjual pun mengeluarkan sejumlah
jurus baru. Tidak sedikit yang membuat kue lekker dengan isianya yang
berbeda-beda.
Kue lekker ini tidak cuma diberi irisan pisang dan taburan
gula pasir atau gula jawa saja, tapi cokelat, keju, susu, hingga es krim pun
ada. Harganya tentu saja menyesuaikan dengan isiannya. Kalau standarnya sekitar
Rp2.000,00 per buah, isianya yang lain tentu lebih mahal. Ah, membayangkannya
saja sudah menerbitkan air liur, apalagi bisa menikmatinya secara nyata. Jadi
ingin bikin kue lekker lagi.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Mohon tidak membagikan tautan disini. Silahkan meninggalkan komentar yang baik dan sopan.